kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSM menekan porsi pembiayaan bermasalah


Rabu, 18 Mei 2016 / 10:36 WIB
BSM menekan porsi pembiayaan bermasalah


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Upaya PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menekan pembiayaan bermasalah mulai membuahkan hasil. Pada kuartal I 2016, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini mampu memangkas non performing finance (NPF) menjadi 4,2% dari setahun lalu di level 4,4% alias turun 20 basis poin (bps).

Dampak positif penurunan NPF itu lantas menjalar pada perolehan laba bersih BSM. Pada periode Januari-Maret 2016, laba bersih BSM tercatat meningkat 46,6% menjadi Rp 75,72 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 51,63 miliar.

Direktur Wholesale Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi mengatakan, resep untuk menurunkan NPF adalah dengan selektif menjaring industri yang memiliki potensi pertumbuhan menarik.

Oleh sebab itu, BSM tidak ingin terlalu muluk memasang target pembiayaan tahun ini. Kusman mengatakan, BSM menargetkan pembiayaan tahun ini naik sebesar 12% dari tahun 2015. "Kami tidak bisa memaksakan tumbuh di atas 12%, karena kami fokus menjaga kualitas pembiayaan ditengah kondisi ekonomi seperti saat ini," terang Kusman, Selasa (17/5).

Sebagai gambaran, total penyaluran pembiayaan BSM hingga Maret 2016 tumbuh 4,03% dari Rp 48,8 triliun menjadi Rp 50,77 triliun .

Untuk mengembangkan pasar, BSM baru-baru ini juga merambah pembiayaan ke multifinance yang bergerak di bisnis kendaraan roda dua, baik baru maupun bekas. Bisnis ini, kata Kusman, merupakan salah salah satu sektor yang bisa memberikan kualitas aset yang baik.

Belum lama ini, BSM telah menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan bergulir (line facility) kepada PT Federal International Finance (FIF). Perjanjian itu berbentuk fasilitas modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor syariah senilai total Rp 500 miliar.

FIF tak lain adalah anak usaha Grup Astra yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor. Sampai saat ini, FIF memiliki 186 jaringan kantor cabang yang tersebar diseluruh Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, hingga kuartal I 2016, BSM telah mencetak aset sebanyak Rp 71,55 triliun, atau tumbuh 6,84% dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 66,97 triliun.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) BSM per Maret 2016 bertambah 5,71% menjadi Rp 63,16 triliun dari sebelumnya Rp 59,75 trilliun. "Rasio pembiayaan terhadap pendanaan (FDR) terkendali di level 80,16%," imbuh Kusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×