CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

BSM incar fee based dari jualan SAR


Senin, 25 April 2016 / 15:39 WIB
BSM incar fee based dari jualan SAR


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri melakukan sejumlah cara untuk mencapai target pendapatan berbasis komisi (fee based income) tahun ini. Salah satunya dengan memanfaatkan penjualan bank notes terutama Saudi Arabian Riyal (SAR). Program ini dalam rangka meningkatkan bisnis treasury sehingga bisa mendongkrak pendapatan berbasis komisi.

Asal tahu saja, tahun ini, BSM menargetkan pendapatan berbasis komisi bisa tumbuh 25% dari realisasi tahun lalu yang senilai Rp 1 triliun. Artinya, tahun ini, fee based ditargetkan sebesar Rp 1,25 triliun.

Untuk penjualan tersebut, BSM akan meningkatkan kerjasama dengan travel penyelenggara umrah dan haji khusus, selain membidik calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini. Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi mengatakan, potensi bisnis treasury bank syariah cukup besar. ‘’Kami berharap bisa menjual hingga 50 juta SAR untuk pelayanan haji dan umrah tahun ini,’’ katanya, Senin, (25/4).

Menurut Kusman, BSM menggenjot penjualan SAR untuk menutup tren penurunan fee based income dari transaksi forex USD, transaksi jual beli bank notes dan devisa USD. Penurunan transaksi forex USD salah satunya disebabkan adanya ketentuan Bank Indonesia yg membatasi transaksi valas pada transaksi dalam negeri.

Untuk menggenjot bank notes, BSM mempunyai dua strategi. Petama, menggarap titik bagian pelunasan lewat bank yang menyetorkan biaya haji. Kedua, dengan menggarap beberapa titik di total 18 embarkasi yang ada. “Disetiap embarkasi nanti ada satu bank penerima setoran,” ujar Kusman.

Selain itu, BSM telah membuka outlet money changer di kantor pusat yang sudah mulai beroperasi beberapa waktu lalu.

Jika program ini berhasil, akan dilanjutkan di wilayah lain yang potensial. Saat ini sejalan dengan cukup tingginya animo beribadah ke Tanah Suci melalui umrah, potensi penjualan SAR juga meningkat. ‘’Mulai ada permintaan stok SAR dari unit kerja,” klaim Kusman.

Khusus untuk penjualan SAR, BSM akan memaksimalkannya menjelang musim haji. ‘’Kami akan membuka outlet pembayaran living cost dan penukaran uang di beberapa embarkasi. BSM telah ditunjuk sebagai bank yang membayarkan living cost bagi jamaah haji," imbuh Kusman.

Tahun ini, jamaah haji yang akan mendaftar melalui BSM dan berangkat sekitar 62.000 dari total 154.000 calon jamaah haji. Per Maret 2016, pangsa pasar tabungan haji BSM sekitar 30%.

Sebagai informasi, aturan pembayaran living cost belum diputuskan final oleh Kementerian Agama. Pembahasan terkait dengan aturan pembayaran living cost baru ini sudah dilakukan. “Kami sifatnya antisipasi wacana pembayaran living cost dalam rupiah,” ujar Kusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×