kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CIMB Niaga kebanjiran permintaan jasa remittance


Jumat, 10 Februari 2012 / 15:17 WIB
CIMB Niaga kebanjiran permintaan jasa remittance
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tak akan merombak atau melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Persaingan bisnis remittance semakin panas. Perbankan berlomba-lomba menawarkan layanan ini pada nasabahnya. Salah satu yang kebanjiran permintaan jasa remittance adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Melalui dua layanan remittance, yaitu transfer valuta asing (valas) dan remittance Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bank yang sebagian sahamnya dikendalikan oleh CIMB Group asal Malaysia ini berhasil mencatatkan pertumbuhan 17% di akhir 2011.

"Itu hitungan secara volume. Secara keseluruhan pangsa pasar CIMB Niaga mengalami kenaikan sebesar 12%,” beber Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, Catherine Hadiman, tanpa memberikan rincian perolehan tersebut. Meskipun mengakui persaingan bisnis ini kian ketat, Catherine optimistis, bisa memperluas pasar yang masih terbuka lebar dari bisnis ini.

Saat ini, produk transfer valas (foreign currency fund transfer) CIMB Niaga tersedia dalam 130 mata uang asing, dengan sistem online di seluruh kantor cabang CIMB Niaga yang berjumlah 626 per September 2011. Untuk memudahkan nasabah, produk ini juga bisa diakses melalui CIMB Clicks untuk nasabah individual, dan BizChannel untuk nasabah korporasi.

“Keunggulan lainnya adalah biaya transfer yang relatif murah hanya sebesar US$ 5, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” Catherine berpromosi.

Selain itu, saat ini CIMB Niaga juga dapat melayani transaksi MYR (Malaysian Ringgit) payment ke Malaysia dan CNY (China Yuan) payment ke China secara same-day. Dari sisi pemasukan, mayoritas transaksi incoming transfer valas dibukukan pada hari yang sama terkait dengan implementasi Straight Through Process yang telah dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu.

Rangkul mitra strategis

Selain layanan transfer valas, CIMB Niaga juga menyediakan layanan remittance TKI. Layanan ini telah dikembangkan CIMB Niaga sejak tahun 1989, yang saat itu menyasar para TKI yang bekerja di Hongkong. Layanan ini kemudian dikembangkan ke negara-negara tujuan kerja TKI lainnya seperti Saudi Arabia, Uni Emirate Arab, Kuwait dan Malaysia.

Pada jenis layanan ini, CIMB Niaga bekerja sama dengan institusi perbankan dan perusahaan jasa pengiriman uang yang ada di negara-negara tersebut. Khusus untuk Malaysia, CIMB Niaga telah melakukan sinergi dengan holdingnya yaitu CIMB Group.

Nasabah yang ingin mengirimkan uang ke Indonesia dapat melakukannya di seluruh cabang CIMB Bank atau CIMB Islamic Bank. Kiriman uang tersebut kemudian diteruskan melalui CIMB Niaga, yang akan memproses pengiriman dana tersebut kepada keluarga nasabah yang memiliki rekening di bank umum manapun di Indonesia, dalam waktu kurang dari 1 jam sejak instruksi diterima CIMB Niaga.

Selain kerjasama secara bilateral, CIMB Niaga juga melakukan kerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman uang (money transfer operator) yang bersifat global, yaitu MoneyGram. Melalui jaringan MoneyGram yang tersebar di 256.000 lokasi di 192 negara, nasabah dapat dengan mudah dan cepat mengirimkan uang ke Indonesia, dan uang dapat diambil secara tunai di seluruh cabang CIMB Niaga.

Kerja sama sejenis juga dilakukan CIMB Niaga dengan Western Union, salah satu money transfer operator terkemuka di dunia. Saat ini layanan transaksi Western Union di CIMB Niaga tersedia di jaringan cabang Mikro Laju yang tersebar di 201 lokasi (per September 2011) di seluruh Indonesia.

Catherine menambahkan, sepanjang tahun 2011 lalu, volume terbesar transaksi remittance TKI melalui CIMB Niaga berasal dari Malaysia, Amerika Serikat, Bahrain, dan Saudi Arabia. Adapun untuk tahun 2010, volume transaksi terbesar berasal dari Malaysia, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Bahrain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×