kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana investasi BPJSTK diprediksi lewati target


Rabu, 06 September 2017 / 09:31 WIB
Dana investasi BPJSTK diprediksi lewati target


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) berhasil mencatatkan kinerja positif hingga periode Juli 2017. Pasalnya, dana investasi yang terkumpul sudah mencapai sekitar 97% dari target hingga akhir tahun.

Amran Nasution, Direktur Pengembangan Investasi BPJSTK mengatakan, pihaknya menargetkan dana investasi bisa terkumpul hingga Rp 297 triliun sampai akhir tahun.

Dia menyebut, per Juli 2017 dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 288 triliun. "Per Agustus mungkin Rp 291 triliun hingga Rp 292 triliun, " ujarnya di Denpasar, Selasa (5/9).

Amran optimistis sampai akhir tahun perolehan dana akan melebihi target, yakni mencapai Rp 361 triliun. Dia merinci, komposisi investasi dana kelolaan tersebut ada di enam instrumen, yakni deposito, surat berharga, obligasi, saham, reksadana,dan investasi langsung.

Sesuai aturan OJK, lanjutnya, porsi instrumen surat berharga negara masih mendominasi yakni sebesar 50%. Adapun instrumen penyertaan langsung memiliki komposisi yang paling kecil di antara instrumen lainnya.

Sementara itu, dana hasil investasi per Juli 2017 kata dia sudah mencapai Rp14.95 triliun dengan yield of investment sebesar 9,41%. Sampai akhir tahun, pihaknya menargetkan dana investasi bisa mencapai Rp 24 triliun.

Adapun, langkah Bank Indonesia yang baru saja memangkas suku bunga, tak lantas membuat BPJSTK mengubah komposisi portofolio investasinya. Menurutnya, switching portofolio investasi akan dilakukan pada instrumen investasi yang marginnya rendah.

Memang, ada kemungkinan untuk melakukan switching terhadap instrumen deposito lantaran marginnya rendah. Sementara untuk instrumen saham, lanjut Amran, pihaknya memilih untuk melakukan akumulasi pada saham-saham LQ45 maupun saham BUMN yang valuasinya masih rendah.

Dia optimistis, kondisi perekonomian saat ini sangat mendukung iklim investasi. Menurutnya, penurunan suku bunga adalah hal yang baik karena akan mendorong kinerja di sektor-sektor lain. "Dengan penurunan suku bunga di Bank Indonesia return peserta akan naik, di samping ada perubahan ekuilibrium yang baru," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×