Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Dana kelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan hampir penuhi target. Hingga delapan bulan tahun ini, pertumbuhan dana yang dikelola meroket signifikan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, hingga Agustus 2017 dana kelolaan telah mencapai Rp 293,54 triliun. Angka ini telah mencapai 98,83% dari target sampai akhir tahun sebesar Rp 297 triliun.
Sementara, jika dihitung secara year on year (yoy) tahun lalu, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan baru mencapai angka Rp 241 triliun. Artinya angka ini naik 21,58%.
Hasil investasi pun ikut mengekor naik dengan pencapaian sebesar Rp 17,53 triliun. Nominal ini meningkat sebesar 23,93% dari periode sama tahun kemarin sebesar Rp 14 triliun.
Adapun hingga akhir tahun BPJS Ketenagakerjaan menargetkan bisa memperoleh hasil investasi sebesar Rp 24 triliun. Angka tersebut diperkirakan naik 6,43% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 22,55 triliun. Sehingga, pencapaian hingga Agustus, BPJS Ketenagakerjaan telah memenuhi hasil investasi sebesar 73,04% dari target awal.
"Pencapaian yield on investmen (Yoi) kami hingga periode ini mencapai 9,5%," terang Agus di Jakarta, Senin (25/9).
Lebih lanjut, menurut Agus, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kian bertambah. Saat ini, pihaknya telah mencatatkan peserta aktif sebanyak 24,1 juta pekerja dengan 414 ribu perusahaan aktif. Jika dibandingkan dengan awal tahun lalu, kepesertaan baru mencapai 21 juta.
"Kenaikan signifikan tersebut memang ditopang oleh iuran yang meningkat, kepesertaan bertambah juga hasil pengembangan investasi," tambah Agus.
Adapun portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan per Agustus yakni 60% ditempatkan di surat utang, deposito 15%, saham 17%, reksadana 7% dan investasi langsung 1%.
"Dengan suku bunga yang turun, mengenai strategi investasi kami lebih menyesuaikan kebutuhan liabilitas program sesuai dengan regulasi yang ditetapkan,” kata Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja di kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
