Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin Indonesia berencana mengembangkan pasar yang lebih luar ke Asia Tenggara. Salah satu penopangnya bersumber dari suntikan dana yang diberikan East Venture Indonesia.
Terkait jumlah dana, Oscar Darmawan Chief Executive Officer (CEO) Bitcoin Indonesia tidak mau menyebut nominal uang yang diperoleh dari East Venture. "Undisclosed. Tidak bisa Saya sebutkan," tutur Oscar kepada KONTAN, Selasa (28/11).
Namun yang pasti, suntikan dana dari East Venture Indonesia tersebut akan dipakai Oscar untuk mengembangkan sayap bisnisnya ke Asia Pasifik, termasuk pembukaan kantor cabang di luar negeri pada tahun 2018 mendatang. "Pembukaan kantor cabang ini penting, untuk mengikuti regulasi di negara yang bersangkutan," ucap Oscar.
Hingga saat ini, Oscar mengatakan jumlah perserta bitocin.co.id sudah mencapai 500.000 member. Dengan ekspansi ke Asia Tenggara, dia membidik jumlah member naik 100% menjadi 1 juta orang pada tahun 2018 mendatang.
Di Indonesia, lanjut Oscar, nilai transaksi bitcoin memang masih kecil jika dibandingkan dengan negara Asia lain, semisal Jepang. "Transaksi di Indonesia hanya 1% dari total transaksi global. Kalau di Jepang, porsinya sudah mencapai 60%," ujar Oscar.
Kata Oscar, di Indonesia transaksi bitcoin likuid, bila nominalnya masih berada di kisaran puluhan juta rupiah. Namun kalau sudah masuk nominal ratusan juta rupiah, transaksi pun akan semakin jarang. Adapun Bitcoin Indoneia sebagai market place, memungut fee sebesar 0,3%, dari transaksi jual maupun beli perdagangan cryptocurrency tersebut.
Sebagai tambahan, East Venture Indonesia juga memiliki sejumlah portofolio perusahaan rintisan (startup). Beberapa diantaranya adalah Traveloka dan Tokopedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News