kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KPR masih tak bertenaga di kuartal I


Selasa, 04 April 2017 / 09:48 WIB
KPR masih tak bertenaga di kuartal I


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pelonggaran aturan uang muka atau loan to value (LTV) masih belum membuahkan hasil. Buktinya, aliran kredit pemilikan rumah (KPR) masih belum bertenaga.

Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI), KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) hanya tumbuh sebesar 7,4% di Februari 2017 secara tahunan (year on year/yoy). Pencapaian ini lebih rendah dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yakni sebesar 8,3% di Januari 2017.

Rapor kinerja KPR dan KPA pun melambat ketimbang realisasi pertumbuhan di Februari 2016 yakni 7,7% (lihat tabel). Sebagai perbandingan, pertumbuhan KPR dan KPA paling mini ketimbang jenis kredit properti lain.

Di Februari 2017, kredit konstruksi tumbuh paling tinggi atau mencetak pertumbuhan 27% menjadi Rp 209,6 triliun. KPR dan KPA berkontribusi paling besar atau sebesar 51,98% terhadap total kredit properti perbankan.

Herry Purwanto, Direktur Ritel PT Bank Bukopin Tbk mengakui, perlambatan dalam penyaluran KPR di kuartal pertama karena daya beli masih lemah akibat perlambatan ekonomi. "Pertumbuhan kredit perumahan masih belum sesuai harapan atau baru mencapai 8% di kuartal I-2017," kata Herry kepada KONTAN, Senin (3/4).

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Tresuri PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyampaikan, perlambatan KPR di awal tahun merupakan tren musiman. BTN sendiri masih mencatat kenaikan permintaan KPR karena tertolong KPR subsidi.

"Perkiraannya, KPR dapat tumbuh di atas 11% di kuartal I-2017," ujar Iman. BTN memperkirakan, permintaan kredit perumahan akan naik 20% di kuartal II-2017.

Sedangkan, Suwignyo, Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, pihaknya mengandalkan promosi bunga KPR satu digit untuk mendongkrak kredit. "Permintaan KPR dalam dua bulan terakhir ini justru cukup tinggi," ujar dia. BCA menargetkan KPR tumbuh sekitar 8%-10% atau mencapai Rp 69,06 triliun hingga Rp 70,34 triliun sampai akhir 2017 mendatang.

Catatan saja, target pertumbuhan KPR tersebut sedikit lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan KPR BCA di tahun 2016. Sepanjang tahun lalu, bank milik Grup Djarum ini meraih pertumbuhan KPR sebesar 7,6%.

Setali tiga uang, Bank Bukopin memprediksi, kredit hunian, khususnya kelas menengah akan mulai naik di kuartal II-2017 karena pertumbuhan ekonomi diprediksi membaik. "Kami memperkirakan KPR dapat tumbuh 12% di kuartal II-2017," kata Herry.

Sebelumnya, Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bilang, KPR BNI akan sulit untuk tumbuh 10% di kuartal I dan berpotensi berlanjut di kuartal II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×