Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sejumlah bank syariah mencatat realisasi penyaluran pembiayaan perumahan cukup bagus pada tahun lalu. Hal ini salah satunya didorong oleh relaksasi financing to value (FTV) oleh Bank Indonesia (BI) pada awal kuartal ketiga 2016.
Direktur Konsumer BNI Syariah Kukuh Rahardjo mencatat, sepanjang 2016, pertumbuhan pembiayaan Griya iB Hasanah sebesar 18,1% secara tahunan atau year on year (yoy).
“Sepanjang 2016 kami mencatat realisasi pembiayaan Griya iB hasanah sebesar Rp 2,67 triliun,” ujar Kukuh, Selasa (22/3).
Untuk menggenjot pembiayaan KPR, kata Kukuh, pihaknya dengan menjalin kemitraan dengan developer. Selain juga memberi fasilitas pembiayaan konstruksi kepada developer dengan konsep kerja sama.
Indri Tri Handayani, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah mengaku, dengan adanya pelonggaran LTV berpengaruh cukup besar terhadap pembiayaan perumahan BRI Syariah. “Terutama di permintaan KPR sektor menengah ke bawah,” ujar Indri.
Menurut Indri, menjelang pertengahan Maret 2017, BRI Syariah sudah mencatat realisasi Rp 300 miliar KPR faedah dan Rp 75 miliar KPR FLPP.
Sementara, Niken Andonowarih, Senior Executive Vice President (SEVP) Retail Banking Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan, pada 2017, pertumbuhan pembiayaan KPR bisa berkisar 10% sampai 12% secara yoy.
“Untuk pembiayaan griya konsentrasi kami di perumahan segmen menengah bahwa sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” ujar Niken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News