kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba BFI Finance (BFIN) Turun 28,9% di Kuartal I-2024


Kamis, 25 April 2024 / 16:37 WIB
Laba BFI Finance (BFIN) Turun 28,9% di Kuartal I-2024
ILUSTRASI. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatat laba bersih Rp 361,46 miliar pada kuartal I-2024 KONTAN/Baihaki/8/1/2024.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatat laba bersih Rp 361,46 miliar pada kuartal I-2024, Laba bersih ini turun 28,9% dibandingkan dengan raihan di periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 508,81 miliar.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, dengan pergerakan ekonomi yang cukup dinamis di kuartal pertama ini yang diwarnai dengan perhelatan pilpres, momentum Ramadan, serta kondisi geopolitik, perusahaan tetap fokus menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset dan fundamental bisnis perusahaan.

"Hal ini seiring dengan upaya kami menjalani berbagai adaptasi sistem dan layanan keuangan terkini," ujar Sudjono dalam siaran persnya, Kamis (25/4).

Melansir laporan keuangan BFIN tanpa audit, Kamis (25/4) pendapatan perusahaan juga turun sebesar 5,5% menjadi Rp 1,551 triliun secara tahunan dibandingkan periode tahun lalu Rp 1,643 triliun.

Baca Juga: BFI Finance (BFIN) Siap Bayar Utang Jatuh Tempo Rp 590 Miliar

Adapun penurunan pendapatan ini disebabkan oleh piutang pembayaran yang menurun secara tahunan menjadi Rp 1,448 triliun hingga akhir maret 2024.

Namun, BFIN masih mencatat nilai aset perusahaan naik 0,73% menjadi Rp 24,16 triliun secara tahunan sebesar Rp 23,99 triliun.

Berdasarkan piutang pembiayaan yang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh produk pembiayaan beragun kendaraan roda empat dan roda dua sebesar 61,7%, diikuti dengan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru sebesar 14,9%, pembiayaan alat berat dan mesin 14,7%, pembiayaan beragun sertifikat properti 4,5%, serta pembiayaan lainnya 4,2%.

Portofolio pembiayaan dengan tujuan sektor produktif terlapor paling banyak, yakni sebesar 58,2% untuk pembiayaan modal kerja. Di samping itu, pembiayaan investasi sebesar 20,1%, pembiayaan multiguna 18,7%, dan berbasis syariah 3,0%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×