Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengalami penurunan pendapatan premi di 2020, PT Reasuransi Maipark Indonesia menargetkan premi bruto bisa mencapai Rp 353,5 miliar. Meskipun demikian, pencapaian premi Maipark dinilai masih mengikuti kondisi pandemi yang belum berakhir.
Pendapatan premi bruto Maipark turun 25,8% sepanjang tahun 2020. Tercatat, pendapatan premi bruto Maipark hanya sebesar Rp 195,6 miliar.
“Penurunan premi bruto di 2020 karena merosotnya daya beli nasabah akibat aktivitas bisnis yang berkurang dan dibatasi akibat adanya PSBB dan sejenisnya,” ujar Direktur Maipark Heddy Agus kepada Kontan.co.id.
Heddy mengungkapkan di tahun 2020, beberapa tertanggung di periode renewalnya tidak membeli asuransi gempa bumi atau mengurangi penutupan gempa di beberapa risikonya. Sekalipun ada yang membeli, Heddy mengatakan bahwa pembelian dalam bentuk tidak penuh namun berbentuk sub limit.
Baca Juga: Kata bos Reasuransi Maipark menyikapi larangan mudik Lebaran 2021
“Kami memprediksi fenomena pembatasan kegiatan usaha akibat PSBB atau PPKM masih berlanjut di tahun 2021 ini sehingga masih menekan pencapaian premi Maipark,” tambah Heddy.
Demi mencapai target premi bruto, Maipark juga telah menyiapkan beberapa strategi yang dilakukan. Di antaranya ialah pemberian stimulus kepada tertanggung berupa kenaikan reinsurance commission. “Ini berguna untuk menambah faktor diskon di tengah memburuknya situasi perekonomian karena covid,” ujar Heddy.
Selain itu, MAIPARK juga bekerja sama dengan AAUI untuk menggarap asuransi pertanian atau lebih tepatnya asuransi kelembaban tanah. “Ini untuk dipasarkan perusahaan asuransi dan kami fokus terhadap pembuatan produk dan proteksi reasuransinya,” pungkas dia.
Baca Juga: Laba Maipark tumbuh hingga 26,6% pada tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News