kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK arahkan 18 bank alirkan kredit ke pangan


Minggu, 22 Januari 2017 / 16:18 WIB
OJK arahkan 18 bank alirkan kredit ke pangan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

BANDUNG. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan meluncurkan program perdana Akselerasi, Sinergi, dan Inklusi (ASKI) Pangan untuk sektor pertanian dan peternakan di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK, Slamet Edy Purnomo, akan meluncurkan program AKSI Pangan ini pada akhir Januari 2017.

Pada program AKSI Pangan ini, OJK telah menyetujui 18 bank untuk ikut menyalurkan kredit ke sektor pangan melalui kredit usaha mikro dan kecil maupun melalui kredit usaha rakyat (KUR). “Masing-masing bank diarahkan untuk menyalurkan kredit ke sektor pangan minimal dengan pertumbuhan 15%,” ucap Slamet Edy, Sabtu (21/1).

OJK melaporkan 18 bank tersebut adalah Bank Sinarmas, BNI, Bank Mandiri, Bank Jawa Timur (Jatim), BRI, BCA, BJB, BTPN, Bank Andara, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Mega, Bank Artha Graha, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nagari, BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Setiap bank telah mengajukan target kesanggupan menyalurkan kredit pangan ke OJK. Detailnya, target Bank Sinarmas 27%, target BNI 17%-20%, target Bank Jatim 15%, target Bank Andara 25%, targe Bank Bukopin 12%, target Bank Permata 15%, target Bank Mega 15%, target Bank Artha Graha Rp 2 triliun, target BNI Syariah Rp 19,93 miliar, target BRI Syariah 17,80%.

Slamet Edy bilang, tujuan program AKSI Pangan ini untuk meningkatkan pertumbuhan pembiayaan di sektor pertanian dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kemudian meningkatkan akses masyarakat petani terhadap jasa keuangan yang lebih luas.

OJK mencatat ada 11 komoditas pangan yang potensial untuk dibiayai seperti padi, jagung, kedelai, daging, kakao, bawang, cabai, gula, kopi, kelapa sawit, dan karet. Sedangkan komoditas unggulan seperti tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan.

Informasi saja, jumlah penyaluran kredit di sektor pangan sebesar Rp 638,4 triliun per November 2016 atau naik 7,5% dibandingkan posisi Rp 592,36 triliun per akhir tahun 2015. Sektor pangan ini berkontribusi sekitar Rp 14,90% terhadap total kredit perbankan sebesar Rp 4.285 triliun.

Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bidang pangan sebesar 3,32% per November 2016 atau sedikit di atas rata-rata rasio NPL industri perbankan sebesar 3,18%.




TERBARU

[X]
×