Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Arah pertumbuhan kredit terus melambat di akhir tahun 2016 lalu. Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan masih sesuai koridor BI yaitu 7%-9%, namun akhir tahun cenderung lambat.
“Secara preliminary (pendahuluan) kredit tumbuh 7,9% di akhir tahun 2016. Namun angka ini masih sesuai prediksi BI di tahun ini,” kata Juda, usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (19/1). Angka pertumbuhan 7,9% di Desember 2016 ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit sebesar 8,5% per November 2016.
Asal tahu saja, angka pertumbuhan 8,5% per November 2016 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebelumnya sebesar 9,8% per November 2015. Sebelumnya, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI memperkirakan kredit akan tumbuh 9% di akhir tahun 2016. Pencapaian ini sesuai dengan ramalan BI yang memasang target kenaikan 7%-9% di sepanjang tahun lalu.
Juda menambahkan, bank sentral memprediksi pertumbuhan kredit akan sebesar 10%-12% di tahun 2017 ini dengan didorong pertumbuhan ekonomi yang ada. Angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari prediksi tahun lalu.
Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) diprediksi akan tumbuh 9%-11%. BI mencatat perbankan membukukan pertumbuhan DPK sebesar 8,4% per November 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News