kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK: Persaingan lembaga keuangan semakin ketat


Selasa, 16 Februari 2016 / 16:46 WIB
OJK: Persaingan lembaga keuangan semakin ketat


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Direktur Bidang Internasional dan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono mengatakan persaingan lembaga keuangan semakin ketat seiring dengan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Tantangan lembaga keuangan dengan adanya MEA ini sudah jelas, persaingan akan semakin tinggi, tetapi khusus untuk perbankan sudah sangat terbuka, kita sudah menjadi tuan rumah bagi beberapa bank asing," kata Triyono di Semarang, Selasa.

Oleh karena itu, strategi yang harus dilakukan oleh Pemerintah adalah untuk sementara waktu tidak menambah jumlah bank asing yang masuk ke Indonesia. Di sisi lain, perbankan dari Indonesia masuk ke negara-negara lain di ASEAN.

"Kita mencoba untuk hadir di sana khusus untuk ASEAN, strateginya lebih ofensif. Ada satu prinsip yang dipakai dalam liberalisasi lembaga keuangan adalah minimalisasi jarak. Kalau perbankan asing sudah ada di sini sementara kita belum ada, jangan dulu menambah tetapi masuk ke sana dulu," katanya.

Selanjutnya, setelah perbankan Indonesia masuk ke negara-negara tersebut dalam jumlah tertentu, baru perbankan asing dipersilakan masuk ke Indonesia.

Triyono mengatakan, sejauh ini perbankan dari Indonesia yaitu BNI dan Bank Mandiri sudah menyatakan minatnya untuk masuk ke Malaysia. Bahkan BRI dan BNI sudah mulai masuk ke Singapura.

Untuk Malaysia, saat ini sudah masuk ke tahap finalisasi. Menurut dia, setelah perjanjian ditandatangani maka sudah tidak ada hambatan lagi. Pihaknya memprediksi dalam kurun waktu 1-2 tahun setelah penandatanganan dilakukan, ekspansi siap dilakukan.

Terkait dengan negara tujuan ekspansi, Triyono mengatakan Malaysia dan Singapura merupakan negara strategis dengan kondisi ekonomi yang baik.

"Untuk sementara ini baru dua negara tersebut, sebetulnya saya berharap bank-bank ini bisa masuk ke negara-negara yang lebih kecil di antaranya Laos dan Vietnam, tetapi kan ini butuh usaha yang lebih besar," katanya.

Terkait dengan perbankan yang sudah mulai melakukan ekspansi tersebut, Triyono mengakui sejauh ini baru bank BUMN yang siap untuk melakukan ekspansi ke negara lain.

"Kalau bank non-BUMN belum sesemangat bank BUMN, salah satu masalahnya di modalnya. Kalau bank BUMN kan modalnya besar sehingga kemampuan untuk ekspansi juga besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×