kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran Kredit Perbankan Ke Sektor Batubara Meningkat di Kuartal I-2024


Senin, 06 Mei 2024 / 19:14 WIB
Penyaluran Kredit Perbankan Ke Sektor Batubara Meningkat di Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Penyaluran kredit perbankan ke sektor pertambangan batubara meningkat pada kuartal I-2024. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan ke sektor pertambangan batubara meningkat pada kuartal I-2024. Sejalan dengan itu, sejumlah bank besar mencatatkan kenaikan porsi penyaluran kreditnya ke sektor ini. 

Bank Mandiri misalnya, mencatatkan total outstanding kredit wholesale dari sektor batubara sebesar Rp 12,2 triliun, atau tumbuh 42% secara tahunan (yoy) pada periode yang berakhir Maret 2024. Sektor ini berada di posisi keempat penyumbang terbesar pertumbuhan kredit wholesales.

Adapun sampai akhir tahun 2023 lalu, outstanding kredit Bank Mandiri ke sektor Batubara tercatat sebesar Rp 7,7 triliun, tumbuh 33% yoy.

Baca Juga: Biaya Kredit Perbankan Diproyeksi Terus Melandai pada Tahun 2024 Ini

Alhasil porsi kredit Bank Mandiri ke sektor Batubara bertambah menjadi 4,3% dari total kredit bank yang sebesar Rp 1.435 triliun pada Kuartal I-2024. Artinya jumlahnya mencapai Rp 61,7 triliun.

Jumlah ini juga telah meningkat dari porsi kredit Bank Mandiri ke sektor Batubara pada tahun lalu yang sebesar 3,4% dari total kredit Bank Mandiri per Desember 2023, atau sebesar Rp 47,5 triliun.

Alhasil, pertumbuhan kredit Bank Mandiri ke sektor Batubara ini turut mendorong pertumbuhan kredit segmen wholesale perseroan menjadi 25,2% yoy menjadi Ro 751 triliun pada kuartal I-2024.

Sebelumnya manajemen perseroan juga menyebut bahwa penyaluran kredit Bank Mandiri khususnya segmen korporasi pada sektor Batubara akan meningkat pada tahun 2024, seiring dengan permintaan yang tinggi dan juga proyeksi produksi Batubara yang meningkat di dalam negeri.

Menyeimbangkan target pertumbuhan segmen Batubara tersebut, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pihaknya juga terus berkomitmen komitmennya untuk berkontribusi mendukung ekosistem berkelanjutan dengan menyalurkan green loan, dimana total portofolio hijau Bank Mandiri tumbuh 19,3% yoy pada kuartal I-2024.

Sementara itu bank lainnya seperti Bank Negara Indonesia  BBNI) dalam laporannya mencatat porsi kredit ke sektor batubara hanya 3,8% dari total kredit BNI pada Kuartal I-2024. Porsi kredit tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 3,1% dari total kredit BNI di kuartal I-2023.

BNI secara konsolidasi menyalurkan kredit sebesar Rp 695,16 triliun pada pada periode tiga bulan pertama tahun ini, atau naik sekitar 9,6% YoY. Jika dihitung, porsi kredit yang disalurkan ke sektor batubara sekitar Rp 26,42 triliun pada Kuartal I-2024.

Jika dibandingkan dengan kuartal I-2023, porsi kredit BNI ke sektor Batubara yang sebesar 3,1% tersebut setara dengan penyaluran kredit senilai Rp 19,66 triliun. 

Lebih rinci jika dihitung berdasarkan nilai penyalurannya, pertumbuhan kredit BNI ke sektor Batubara tumbuh 34,38% yoy pada kuartal I-2024.

Adapun  Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat porsi kredit ke sektor pertambangan sebesar 12,1% dari total kredit segmen korporasi pada Kuartal I-2024. Porsi tersebut menyusut dari tahun periode yang sama tahun lalu yang sebesar 15,8% pada kuartal I-2023.

BRI secara konsolidasi mencatat kredit yang disalurkan ke segmen korporasi pada kuartal I-2024 mencapai Rp 28,8 triliun, atau tumbuh 15,1% YoY. Sementara itu oustanding loan BRI ke segmen korporasi sebesar Rp 228,4 triliun.

Jika dihitung, porsi kredit BRI ke sektor Batubara sebesar Rp 3,48 triliun pada kuartal I-2024, naik 24,28% yoy dari Rp 2,8 triliun pada Kuartal I-2023.

Baca Juga: Kredit Korporasi Bank Mandiri Naik 27,9% pada Kuartal I, Ini Penopangnya

Sementara itu Bank Central Asia (BCA) mencatat penyaluran kredit ke sektor Batubara tidak kurang dari 1% dari total kredit BCA sebesar Rp 389,2 triliun pada kuartal I-2024.

Meski begitu EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menilai Perkembangan sektor batu bara akan sejalan dengan harga komoditas tersebut, yang dipengaruhi faktor-faktor fundamental seperti permintaan dan pasokan batu bara global. Oleh karena itu, prospek industri batubara ke depan akan bergantung kepada perekonomian global dan dinamika geopolitik.

"Komposisi kredit ke sektor Batubara sekitar 1% dari total kredit dan tidak mengalami kenaikan yang bararti pada Kuartal I-2024. Pembiayaan ini dilakukan dalam rangka mendukung penyediaan pasokan listrik bagi masyarakat diseluruh pelosok Indonesia," kata dia kepada Kontan.

Lebih lanjut, menyeimbangkan penyaluran kredit tersebut, BCA juga berkomitmen untuk memerhatikan dan mengelola dampak lingkungan dari kegiatan bisnis perusahaan dengan kebijakan pembiayaan yang bertanggung jawab. 

Pada sektor-sektor yang berpotensi memiliki risiko LST tinggi seperti sektor batubara, BCA menerapkan kebijakan khusus yang diikuti integrasi Environment & Social Risk Assessment (ESRA) dalam proses penilaian risiko kredit.

Asal tahu saja, Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran kredit perbankan ke sektor pertambangan dan penggalian per Februari 2024 tercatat mencapai Rp 299,71 triliun, naik dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 230,13 triliun. Jumlah tersebut naik 30,24% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×