kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BCA Tidak Berencana Meningkatkan Porsi Kredit ke Sektor Batubara di 2024


Rabu, 06 Desember 2023 / 22:52 WIB
BCA Tidak Berencana Meningkatkan Porsi Kredit ke Sektor Batubara di 2024
ILUSTRASI. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak berencana meningkatkan porsi pembiayaan ke sektor batubara di tahun 2024.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak berencana meningkatkan porsi pembiayaan ke sektor batubara di tahun 2024. Hal tersebut dilakukan guna mendorong portofolio kredit keuangan berkelanjutan.

BCA mencatat, portofolio pembiayaan ke sektor batubara sangatlah kecil, yakni kurang dari 1% dari total kredit yang disalurkan BCA per September 2023. Adapun total kredit BCA pada kuartal III 2023 mencapai Rp 743,84 triliun secara individual atau bank only.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkap, porsi kredit ke sektor batubara tidak mengalami kenaikan yang berarti. Di samping itu, Hera menyebut BCA tidak memproyeksikan maupun meningkatkan pembiayaan batubara di tahun 2024.

“Dalam pemberian kredit kepada sektor industri berisiko tinggi, BCA memiliki prosedur mitigasi risiko yang ketat, di antaranya adalah kebijakan pembiayaan batu bara,” ucap Hera kepada Kontan.co.id, Rabu (06/12).

Baca Juga: Perbankan dan Pemerintah Masih Butuh Pendapatan dari Sektor Batubara

Hera menerangkan, penyaluran ke sektor batubara ini umumnya dilakukan untuk mendukung penyediaan pasokan listrik bagi masyarakat seiring dengan energi primer pembangkit listrik di Indonesia masih berasal dari batubara.

Di sisi lain, BCA terus mendorong portofolio kredit keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Per September 2023, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp 193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Hera merincikan, pembiayaan berkelanjutan BCA salah satunya mengalir ke sektor energi terbarukan, dengan total kapasitas energi yang dihasilkan mencapai 210 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), hingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“BCA senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk regulator dan otoritas, dalam rangka mendukung pencapaian target penurunan emisi karbon serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia,” imbuh Hera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×