Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah masih terus berupaya untuk memperluas jaringan mereka salah satunya dengan membuka kantor baru di tahun 2018. Pembukaan kantor baru dinilai perlu dilakukan karena jumlah cabang yang masih jauh bila dibandingkan dengan bank konvensional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren pertumbuhan jumlah kantor cabang bank syariah masih menurun di Februari 2018 menjadi 2.175 dari tahun lalu sebesar 2.205. Penurunan tersebut lebih dikontribusikan oleh Bank Umum Syariah (BUS), yang turun sebanyak 46 kantor, sementara Unit Usaha Syariah (UUS) justru meningkat 16 kantor.
John Kosasih, Direktur Utama PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) menjelaskan, justru di tahun ini pihaknya akan menambah jaringan kantor hingga 12 kantor baru.
“Iya untuk jaringan kantor BCAS terus meningkat dari waktu ke waktu. Saat ini sudah mencapai 58 kantor dan rencana pembukaan tahun ini ada 11-12 jaringan kantor baru,” jelas John kepada Kontan.co.id Jumat, (27/4).
Menurutnya terkait belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan sekitar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per kantor. Dengan demikian, BCA Syariah harus menyiapkan total dana sekitar Rp 5 miliar.
Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pada tahun ini juga akan menambah jaringan kantor cabang namun tidak akan sebanyak bank yang lainnya.
Budi Satria, Direktur BTN yang menaungi UUS BTN Syariah menjelaskan, tahun ini pihaknya hanya akan menambah kantor cabang sebanyak lima unit kantor yang termasuk di dalamnya kantor cabang utama dan kantor cabang pembantu.
“Tahun ini kita juga hanya menambah sedikit cabang, pertimbangannya kita akan mengoptimalkan digital banking sebagai channel layanan kepada nasabah,” jelas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
