kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Bank Syariah pasang target pertumbuhan aset tinggi pada 2018


Selasa, 24 April 2018 / 10:47 WIB
Bank Syariah pasang target pertumbuhan aset tinggi pada 2018
ILUSTRASI. Pertumbuhan pembiayaan bank syariah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah optimistis bisa menggenjot nilai aset pada tahun. PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) misalnya tahun ini menargetkan aset akan tumbuh hingga 20% secara year on year (yoy).

John Kosasih, Direktur Utama BCA Syariah menuturkan, hingga kuartal I 2018 pertumbuhan aset BCA Syariah sudah sesuai target. Di periode tersebut, aset anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini tumbuh sekitar 14%. Pertumbuhan aset ini ditopang dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan juga pembiayaan yang tumbuh cukup tinggi.

Pembiayaan BCA Syariah tercatat tumbuh 23% menjadi Rp 4,29 triliun di kuartal I 2018. Sedangkan dana pihak ketiga meningkat 16% menjadi Rp 4,86 triliun. Pada kuartal II 2018, John memprediksikan, aset BCA Syariah masih akan tumbuh direntang 13%-15% dan pembiayaan akan tumbuh sekitar 15% sampai 20%.

PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) juga menorehkan kinerja yang cukup lumayan di kuartal I 2018. Tercatat aset BRI Syariah tumbuh 21,84% menjadi Rp 34,73 triliun.

Indri Tri Handayani, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah menuturkan, pertumbuhan ini didukung pertumbuhan DPK plus tambahan modal dari induk usaha yakni BRI senilai Rp 1 triliun. Per kuartal I 2018 BRI Syariah telah menghimpun DPK hingga Rp 28,3 triliun atau tumbuh 22,99%.

Pembiayaan yang telah disalurkan BRI Syariah per kuartal I 2018 mencapai Rp 19,5 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh 8,45% dari tahun lalu sebesar Rp 17,98 triliun," ujar Indri.

Adapun PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) mencatatkan pertumbuhan aset pada kuartal I 2018 sebesar 28,8% menjadi Rp 38,45 triliun. Dhias Widhiyati, Direktur Bisnis BNI Syariah menjelaskan, pertumbuhan aset didorong oleh pertumbuhan DPK sebesar 27,7% menjadi Rp 32,95 triliun.

Targetnya sampai akhir Desember 2018 pertumbuhan aset BNI Syairaha diperkirakan akan tumbuh sekitar 15% seiring dengan pertumbuhan DPK dan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×