kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan asuransi kredit melambat di paruh pertama 2020, ini penyebabnya


Minggu, 06 September 2020 / 19:15 WIB
Permintaan asuransi kredit melambat di paruh pertama 2020, ini penyebabnya


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan kredit perbankan di masa pandemi ikut berimbas pada bisnis asuransi kredit. Hal ini terlihat dari penurunan premi asuransi kredit di paruh pertama 2020.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), industri mencatatkan premi asuransi kredit sebesar Rp 5,78 triliun hingga triwulan II 2020. Jumlah tersebut turun 6,1% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yakni Rp 6,16 triliun. 

Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisis TI, dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menjelaskan, penurunan asuransi kredit karena permintaan kredit modal kerja dan konsumsi di bank juga melambat. 

Baca Juga: Ada pandemi, lini asuransi kesehatan dan kecelakaan diri tumbuh 15,6% per Juni 2020

"Kredit baru menurun dibandingkan periode sebelumnya. Konsumsi masyarakat juga minus terhadap realitas yang dihadapi sekarang," kata Trinita dalam keterangan pers secara virtual, pekan lalu. 

Terlebih, perbankan semakin ketat menyalurkan kredit ke debitur demi mengontrol kredit macet. Hal ini juga menjadi indikasi bahwa ada pengurangan asuransi kredit di lembaga keuangan. 

Hal ini diperkuat oleh survei perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa pertumbuhan kredit baru secara triwulanan turun. Terbukti, pertumbuhan kredit baru pada triwulan II 2020 turun dibandingkan periode sebelumnya. 

Menurutnya, kondisi tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru -33,9%. Nilai itu turun 23,7% pada triwulan sebelumnya, dan 78,3% pada triwulan II 2019.

"Penurunan pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan penurunan terdalam pada jenis kredit investasi yang terindikasi dari penurunan SBT dari 15,1% pada triwulan sebelumnya menjadi -75,1%," terangnya. 

Baca Juga: Ada pandemi, AAUI minta kemudahan penerbitan polis elektronik ke OJK

Sementara pertumbuhan kredit konsumsi dan kredit modal kerja juga terindikasi mengalami penurunan, tercermin pada penurunan SBT masing-masing dari -7,6% dan 16,7%, menjadi -68,6% dan -19,5%.

"Penurunan penyaluran kredit konsumsi terutama terjadi untuk jenis kartu kredit dan kredit kendaraan bermotor," tutupnya. 

Selanjutnya: Akibat PSBB, premi asuransi properti merosot pada semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×