kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada pandemi, lini asuransi kesehatan dan kecelakaan diri tumbuh 15,6% per Juni 2020


Minggu, 06 September 2020 / 11:24 WIB
Ada pandemi, lini asuransi kesehatan dan kecelakaan diri tumbuh 15,6% per Juni 2020
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi kesehatan. KONTAn/Muradi/2017/10/17


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum masih mencatatkan pertumbuhan pada lini bisnis asuransi kesehatan dan kecelakaan diri di tengah pandemi. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pendapatan premi untuk produk ini senilai Rp 4,15 triliun hingga Juni 2020.

Ketua Bidang Statistik, Riset dan Analisa TI dan Aktuari AAUI Trinita Situmeang menyebut nilai itu tumbuh 15,6% year on year (yoy) menjadi Rp 4,15 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 3,59 triliun.

“Pada lini ini lebih ditopang oleh asuransi kesehatan, karena pandemi memicu permintaan terhadap asuransi kesehatan. Mau tidak mau, Covid-19 ini memang menjadi salah satu faktor membuat asuransi ini bergerak positif,” ujar Trinita akhir pekan lalu.

Baca Juga: Rayakan Hari Pelanggan Nasional, Adira Insurance bagi-bagi asuransi gratis

Ia melihat hingga akhir tahun produk ini masih bisa diandalkan. Apalagi hingga saat ini belum ada tanda pandemi Covid-19 bakal berakhir dalam waktu dekat. Sehingga asosiasi berharap respon masyarakat akan asuransi kesehatan masih lebih baik.

“Meskipun masyarakat mulai lelah dengan isu Covid-19 hingga memilih untuk berdamai. Kalau ini membuat turun? Rasanya belum, masih akan ada pandemi, meskipun peningkatannya tidak sebesar hingga kuartal II-2020,” paparnya.

Direktur Eksekutif AAUI, Dody A. S. Dalimunthe menyatakan produk ini lebih diminati oleh masyarakat yang menginginkan layanan lebih dari program BPJS Kesehatan. Selain itu, lini bisnis ini juga lebih banyak melayani korporasi yang memberikan asuransi kesehatan bagi karyawannya.

“Sehingga kemungkinan untuk turun memang ada, tapi tidak besar. Justru saat Covid-19 ini, orang malah termotivasi untuk membeli asuransi kesehatan, agar bila sakit bisa dilindungi asuransi ini,” jelas Dody.

Salah satu asuransi yang mencatatkan pertumbuhan pada lini bisnis ini ialah PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP). 

Merujuk laporan keuangan pada paruh pertama 2020, pendapatan premi kesehatan tumbuh 18,07% yoy dari Rp 48,87 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp 57,70 miliar pada Juni 2020.

Lini bisnis ini telah menopang pendapatan premi perusahaan tercatat senilai Rp 192,58 miliar hingga paruh pertama 2020. Nilai itu tumbuh 64,28% yoy dibandingkan Juni 2019 yang sebesar Rp 117,23 miliar.

Asal tahu saja, kinerja industri asuransi umum tertekan selama pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari penurunan premi bruto sebesar 6,1% yoy menjadi Rp 37,6 triliun hingga Juni 2020.

Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, Allianz Indonesia catat 93% pengajuan polis lewat kanal digital

Trinita menjelaskan, penyebab penurunan tersebut karena mayoritas lini bisnis asuransi mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal II 2020.

"Lini bisnis yang turun dibandingkan tahun lalu antara lain asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi kredit, asuransi penjaminan dan asuransi aneka," kata Trinita.

Selanjutnya: Kajian Polis Elektronik Diserahkan ke OJK, Demi Cegah Corona dan Efisiensi Bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×