Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Standard Chartered memperkirakan, Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan BI rate atawa suku bunga sebesar 50 bps menjadi 8%. Kenaikan ini dilakukan untuk menurunkan current account defisit atawa defisit transaksi berjalan lebih dalam lagi.
Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan, kenaikan suku bunga 50 bps ini diperkirakan akan terjadi di semester pertama 2014. Sehingga dampak pengetatan kebijakan moneter ini akan terasa di paruh kedua 2014.
"Defisit transaksi berjalan tahun ini turun ke US$ 27 miliar," ujar Fauzi di Jakarta, Senin (20/1). Penurunan ini berkisar US$ 5 miliar dari perkiraan defisit di tahun 2013 berjumlah US$ 32 miliar.
Menurut Fauzi, penurunan defisit ini akan membantu penguatan rupiah. Rupiah akan menguat ke level 11.500 per dollar Amerika Serikat (AS) di akhir tahun.
Adapun BI sendiri menargetkan defisit transaksi berjalan di tahun ini akan turun hingga di bawah 3% dari PDB. Untuk 2013 sendiri, BI melihat neraca transaksi berjalan akan mengalami defisit sebesar 3,5% dari PDB atau setara dengan US$ 30 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News