kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tax amnesty, pertumbuhan kredit bisa 17% di 2017


Rabu, 29 Juni 2016 / 22:02 WIB
Tax amnesty, pertumbuhan kredit bisa 17% di 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Dana-dana repatriasi yang masuk dari penerapan Pengampunan Pajak diperkirakan turut mendorong penyaluran kredit perbankan. Pengampunan pajak yang rencananya akan berlaku efektif mulai pertengahan Juli akan mendorong pertumbuhan kredit hingga mencapai 17% pada tahun depan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, dana repatriasi dari implementasi kebijakan tersebut akan mendorong sektor keuangan melalui tiga jalur. Pertama, likuiditas akan bertambah. Kedua, suku bunga yang cenderung turun. Ketiga, nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan.

Ketiga faktor tersebut lanjut Perry, dapat mendorong penyaluran kredit perbankan. Apalagi dari sisi moneter, pihaknya telah melakukan pelonggaran kebijakan baik moneter maupun makroprudensial.

"Perhitungan kami, kalau tanpa tax amnesty tahun 2017 kredit tumbuh 13%. Kalau dengan dengan tambahan tax amnesty pertumbuhan kredit bisa mencapai 16%-17%," kata Perry, Rabu (29/6).

Sementara itu, lanjut Perry, untuk tahun ini, pertumbuhan kredit tanpa tax amnesty diperkirakan hanya mencapai 10%. Sementara dengan tax amnesty, pertumbuhan kredit pada tahun ini bisa mencapai 12%.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan, dana-dana yang masuk dari melalui kebijakan tax amnesty diperkirakan akan menumpuk di akhir bulan pada periode tiga bulan pertama pemberlakukan kebijakan tersebut. Namun, Bambang belum bisa memperkirakan besaran dana yang akan masuk di periode tersebut.

"Orang biasanya bayar di akhir deadline. Di akhir periode tiga bulan pertama, biasanya paling besar karena tarif paling rendah. September kemungkinan penumpukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×