kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga bank BUMN berebut kue remitansi


Senin, 25 Mei 2015 / 11:15 WIB
Tiga bank BUMN berebut kue remitansi
ILUSTRASI. Tradisi Unik Perayaan Natal di Negara-negara Asia


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Berbagai cara dilakukan perbankan untuk terus mempertebal keuntungan. Salah satunya adalah melalui bisnis layanan jasa pengiriman uang atawa remitansi. Di segmen bisnis, tiga bank kakap BUMN adu kuat memperbesar skala bisnis. 

Contohnya, Bank Negara Indonesia (BNI). Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, bisnis remitansi BNI tumbuh 11,6% dibanding periode yang sama tahun 2014. Head of Financial Institutions Global Payment & Overseas Network BNI Rahmad Hidayat menuturkan, penyumbang terbesar bisnis remitansi adalah pendapatan komisi atau fee based transaksi, ketimbang pendapatan dari selisih kurs.

Sebanyak 85% pendapatan bisnis disumbang fee based. Transaksi remitansi dari Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Hong Kong, Qatar, Singapura, Taiwan dan Jepang merupakan negara kontributor terbesar fee based transaksi.

Hingga April 2015, volume incoming remitansi BNI mencapai US$ 10,8 miliar. Sedangkan, volume transaksi outgoing mencapai US$ 11 miliar.

Bank Mandiri tak mau ketinggalan. Retail Remittance Department Head Bank Mandiri, Fitri Wahyu Adihartati mengungkapkan, pihaknya fokus membesarkan bisnis remitansi di Hong Kong dan Malaysia. Di Hong Kong, ekspansi Bank Mandiri ditandai dengan kerjasama dengan gerai 7-eleven sebagai perpanjangan tangan.

"Akhir Mei dan pertengahan Juni kami akan buka tiga cabang baru di Malaysia, yakni di Shah Alam, Melaka dan Johor Bahru," ujar kata Fitri kepada KONTAN, Minggu (24/5). Dus, total cabang remitansi Bank Mandiri akan menjadi 12 cabang.

Sepanjang kuartal I, pendapatan bisnis remitansi Bank Mandiri di Malaysia naik 51% secara tahunan. Sementara, bisnis remitansi di Hong Kong hanya tumbuh 3%. Secara volume, transaksi remitansi retail incoming naik 18% secara tahunan. Transaksi outgoing retail naik 14%.

Sementara, Bank Rakyat Indonesia (BRI) berharap pertumbuhan bisnis remitansi naik 25% secara tahunan. Sampai kuartal I lalu, fee based remitansi BRI mencapai Rp 20 miliar, tumbuh 42,8%.

Penopangnya, volume transaksi mencapai 1,1 juta, tumbuh 42,9%. Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menuturkan, nominal transaksi sebesar Rp 160,2 triliun di kuartal I 2015. BRI mengklaim, pangsa pasar BRI di bisnis remitansi mencapai 19%. "Tahun ini ditargetkan jadi 20%," ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×