Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah, lembaga negara serta pelaku sektor jasa keuangan kini memiliki landasan hukum untuk memperluas pasar sektor jasa keuangan di kawasan ASEAN. Hal ini seiring disahkannya UU AFAS.
UU AFAS atau ASEAN Framework Agreement on Services merupakan protokol untuk melaksanakan paket komitmen enam bidang jasa keuangan dalam persetujuan kerangka kerja ASEAN di bidang jasa.
Dengan adanya UU ini, diharapkan akan mendorong persaingan sehat industri keuangan domestik dan membuka kesempatan bagi perbankan nasional untuk mengembangkan pasar di kawasan global.
SVP International Banking and Financial Institution PT Bank Mandiri Tbk Ferry M Robbani menyatakan akan meninjau kembali langkah ekspansi ke Malaysia setelah tertunda hampir enam bulan.
"Termasuk melakukan pembicaraan kembali lokasi kantor, vendor sistem," kata Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (27/4). Bank Mandiri juga akan mereview asumsi dalam rencana bisis yang sudah ada dan yang perlu disesuaikan.
Menurut Ferry, rencana ekspasi ke ASEAN, selain Malaysia akan dilanjutkan setelah kinerja Bank Mandiri memenuhi persyaratan dari shareholers.
Rico Rizal Budidarmo, Direktur Bisnis Tresuri & Internasional BNI bilang, perusahaan akan meningkatkan status kantor cabang Singapura menjadi qualified full licensed bank.
"Ini untuk menambah jaringan kantor dan menjadi anggota jaringan ATM lokal," kata Rico kepada Kontan.co.id, Jumat (27/4). BNI juga telah mengajukan surat ke OJK menjadi qualified ASEAN bank dan melakukan diskusi dgn Bank Negara Malaysia.
Selain itu, BNI juga berencana meningkatkan satus representative office Myanmar menjadi full licensed bank dalam kerangka ASEAN Banking Integration Framework (ABIF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
