Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar surat utang yang terus melanjutkan penguatan sampai bulan November kemarin ikut mendorong kinerja unitlink jenis pendapatan tetap. Sejumlah produk pun berhasil memberi imbal sampai dua digit.
Berdasarkan data Infovesta Utama, produk Simas Investa Link berhasil memuncaki daftar pemberi imbal unitlink pendapatan tetap tertinggi sampai bulan lalu. Secara year to date, produk racikan PT Asuransi Simas Jiwa ini memberi imbal sebesar 18,82%.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menguntit di posisi kedua dengan imbal sebesar 14,17% lewat produk Manulife Pendapatan Tetap Korporasi. Selain itu, perseroan juga menempatkan produk Manulife Pendapatan Tetap Negara di jajaran sepuluh besar dengan imbal 13,70%.
Kemudian PT Asuransi Allianz Life Indonesia menempatkan produk GroupLink Fixed Income Fund di jajaran elit dengan imbal 13,87% per November 2017. Ada Pula PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG lewat produk Stable Fund Rupiah II yang memberi imbal sebanyak 13,28%.
PT Asuransi Cigna diwakili CIGNA Fixed Income masuk ke jajaran ini karena memberi imbal sebesar 12,41%. Imbal sebesar itu juga diberikan produk PRU link Rupiah Fixed Income Fund racikan PT Prudential Life Assurance.
Lalu PT AIA Financial menempatkan dua produknya, IDR Fixed Income Fund dan IDR Prime FIXED Income Fund dengan imbal masing-masing sebanyak 12,24% dan 12,10%. Posisi sepuluh besar dilengkapi Greatlink Supreme Bond Fund dari PT Great Eastern Life Indonesia dengan imbal sebanyak 11,95%.
Hingga bulan November kemarin sendiri, Senior Research Analyst Infovesta Praska Putrantyo menyebut, rata-rata imbal dari unitlink jenis ini menjadi yang terbesar ketimbang jenis lain yakni mencapai 7,42%.
Hal ini diantaranya terdorong dari pasar pasar surat utang yang berhasil melanjutkan penguatan. "Misalnya saja di pasar surat utang negara terjadi akumulasi arus dana asing masuk sekitar Rp 30 triliun," kata dia baru-baru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News