Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan menerbitkan beberapa instrumen investasi tahun depan, seperti right issue dan sub debt guna mendukung ekspansi kredit perseroan.
Sekertaris Perusahaan Bank BNI, Tribuana Tunggadewi mengatakan, penerbitan sub debt akan digunakan perseroan untuk meningkatkan modal Tier 2. Seperti diketahui, sampai semester I-2015, tercatat bahwa CAR atau rasio kecukupan modal BNI adalah 17,1%. CAR ini menurut Dewi relatif lebih tinggi dibandingkan bank-bank lain di ASEAN.
“Penguatan modal BNI juga dapat dilakukan melalui penurunan dividen, namun ini bukan untuk menjadi QAB (Qualified ASEAN Bank),” ujar Tribuana kepada KONTAN, Kamis (20/8).
Seperti diketahui, BNI telah memiliki beberapa cabang di luar negeri seperti di Singapura dan beberapa negara lain seperti Hong Kong, Tokyo, dan London. Tidak hanya itu, BNI juga mempunyai jaringan ATM di Singapura juga Hong Kong dan Tokyo.
Sebelumnya BNI juga sedang mempertimbangkan menerbitkan obligasi tahun ini untuk mendukung ekspansi perseroan. Namun, bank berlogo angka 46 ini mengaku masih mencermati kondisi pasar.
Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo mengatakan, sejatinya penerbitan obligasi ini tidak terlalu darurat. Penerbitan obligasi ini bisa dalam bentuk rupiah maupun valutas asing (valas).
Terkait obligasi dalam bentuk valas, perseroan berencana untuk menerbitkan senilai US$ 500 juta. Nantinya obligasi valas ini digunakan untuk refinancing utang jatuh tempo perseroan.
Pada semester I tahun ini, kredit BNI masih mencatatkan kenaikan sebesar 12,1% menjadi Rp 257,52 triliun. Jika dilihat dari segmen penyaluran kredit pada semester I 2015, tercatat business banking masih mendominasi, yaitu mencapai 71,9% atau Rp 207,57 triliun. Disusul kredit konsumer dengan porsi 18,5% dari total kredit yaitu sebesar Rp 53,48 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News