kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2018, OJK fokus di empat sektor prioritas pemerintah


Jumat, 10 Agustus 2018 / 13:52 WIB
2018, OJK fokus di empat sektor prioritas pemerintah
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun ini memfokuskan diri ke empat sektor, yang merupakan prioritas pemerintah. Diharapkan, empat sektor ini bisa memberikan efek multiplier ke ekonomi.

"Sektor pertama, infrastruktur, merupakan salah satu sektor prioritas," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK ketika ditemui di acara 41 tahun pasar modal, Jumat (10/8). Di sektor ini, pembangunan jalan tol dan transportasi massal seperti mass rapid transit (MRT) menjadi perhatian.

Mengutip APBN 2018, anggaran infrastruktur yang dialokasikan pemerintah hanya Rp 410,7 triliun, yang dibagi-bagi ke Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan investasi langsung penanaman modal. Anggaran pemerintah ini hanya memenuhi sekitar 8,5% dari kebutuhan infrastruktur bernilai Rp 5.000 triliun sampai tahun 2019. Karena itu, pembangunan infrastruktur akan menggerakkan sektor lainnya dan berdampak masif pada ekonomi negara.

Sasaran pembangunan infrastruktur pemerintah antara lain jalan baru sepanjang 865 kilometer, jalan tol sepanjang 25 kilometer, pembangunan sistem informasi dan telekomunikasi sampai desa, pembangunan rumah susun, proyek LRT, pengembangan dan pembangunan bandara, serta jalur KA.

Sektor kedua adalah perumahan. OJK akan mendorong sektor perumahan terutama untuk pembeli pertama non-komersial. Untuk meningkatkan sektor perumahan, Bank Indonesia (BI) sebenarnya telah merelaksasi kebijakan loan to value (LTV).

Sektor ketiga adalah ekspor. Dengan kenaikan ekspor, diharapkan akan ada tambahan devisa yang masuk.

Sektor keempat adalah pariwisata. Sekadar mengingatkan, saat ini pemerintah tengah mengembangkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas serta 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Pengembangan pariwisata tak hanya mencakup proyek besar infrastruktur, promosi ke mata internasional, tapi juga pengembangan usaha kecil masyarakat di kawasan. Tahun ini, pemerintah menargetkan kedatangan 17 juta wisatawan asing yang diharapkan membantu menggerakkan ekonomi di daerah pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×