Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Memasuki paruh kedua tahun ini, perusahaan pembiayaan harus ekstra keras keras. Pasalnya terdapat beberapa momen libur panjang yang mengurangi jumlah hari efektif.
Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Willy Suwandi Dharma mengakui adanya bulan-bulan tertentu yang dijadikan hari libur Nasional seperti bulan Juli dan bulan Desember.
Pada bulan-bulan tersebut, jumlah hari kerja efektif menjadi berkurang. Bulan Juli bertepatan dengan libur Hari Raya Lebaran dan Desember bertepatan dengan Hari Natal dan libur jelang Tahun Baru. Hal ini membuat pihaknya lebih agresif mengayuh pembiayaan.
Untuk diketahui, total pembiayaan baru (new booking) Adira Finance per akhir Juni 2016 (year to date) sebesar Rp 14,9 triliun. Angka ini relatif flat dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai booking ini juga belum separuh dari target booking hingga akhir tahun Rp 30 triliun-Rp 32 triliun. Demi mengejar target tersebut, pihaknya mencanangkan lima strategi.
"Pertama, produk x-treme car yang telah diluncurkan pada semester I-2016 diharapkan bisa efektif menambah pendaptan pada semester II-2016," ungkap Willy, Selasa (2/8).
Kedua, lanjut Willy, pihaknya mulai menjajal pembiayaan multiguna usaha. Ketiga, pihaknya mendorong pembiayaan elektronik (durable goods financing) melalui sinergi dengan berbagai pihak guna menambah kantong-kantong pendapatan. Strategi keempat yaitu mengefektifkan kerja sama yang telah terjalin dengan Alfamart sebagai outlet pembayaran angsuran Adira. Terakhir, memperkokoh kerja sama dengan diler-diler roda dua dan roda empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News