Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen saham dan reksadana masih akan menjadi pilihan utama investasi pelaku industri asuransi jiwa. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis kedua instrumen tersebut masih akan mencatatkan kinerja apik di tahun ini.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengakui, sepanjang kuartal pertama hasil investasi asuransi jiwa belum maksimal dan di bawah harapan. Hal ini diakuinya lantaran indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok di periode itu. Sekedar tahu, selama satu bulan Maret 2018, IHSG minus 6,19%. Sementara jika dihitung secara year to date (ytd) indeks menyusut ke level 2,62%.
Merujuk data AAJI sampai kuartal pertama, hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 2,86 triliun. Nominal tersebut turun signifikan sebesar 124,2% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 11,8 triliun.
Penurunan signifikan tersebut menurut Hendrisman lantaran investasi pelaku asuransi jiwa pada instrumen saham terbilang besar yakni mencapai 30,4% sedangkan reksadana sebesar 35%.
Meski demikian, sampai akhir tahun nanti Hendrisman memproyeksikan iklim investasi akan terus membaik. Ia pun melihat akan ada shifting dari deposito ke reksadana juga saham.
"Harapan kami IHSG akan lebih stabil sehingga alokasi investasi akan lebih banyak shifting dari deposito ke reksadana dan saham," kata Hendrisman, baru-baru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News