kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

AAUI: Ada 10 hingga 15 Perusahaan Asuransi Punya Modal di Bawah Rp 150 Miliar


Sabtu, 05 Agustus 2023 / 06:10 WIB
AAUI: Ada 10 hingga 15 Perusahaan Asuransi Punya Modal di Bawah Rp 150 Miliar


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut hingga saat ini masih ada 10 sampai 15 perusahaan asuransi yang memiliki permodalan (ekuitas) di bawah Rp 150 miliar.

Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan aturan modal minimum baru bagi perusahaan asuransi sebesar Rp 500 miliar di tahun 2026 dan Rp 1 triliun di tahun 2028.

Ketua AAUI Budi Herawan mengatakan bahwa bisa saja perusahaan-perusahaan yang tidak dapat memenuhi batas minum permodalan yang ditentukan oleh regulator, merger bisa menjadi salah satu jalan keluar.

Baca Juga: Laba Asuransi Umum Tumbuh Positif pada Semester I, Ini Penopangnya

“Saya yakin yang berada di papan bawah yang ekuitasnya masih antara Rp 100 miliar sampai Rp 150 miliar, mau tidak mau mungkin ke arah sana (merger),” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/8).

Budi menjelaskan, pihaknya juga tidak akan diam saja dan akan terus memberikan masukkan kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk tetap bisa bertahan.

“Kita tetap memberikan masukan untuk teman-teman yang tadi saya katakan masih mempunyai atau berada di ekuitas Rp 100 miliar sampai Rp 150 miliar, ini juga bukan mereka tidak bisa survive tapi punya segmennya masing-masing," jelasnya.

Meski begitu, kinerja industri asuransi umum masih menunjukkan performa yang baik. Berdasarkan data OJK laba asuransi umum naik sebesar 19,58% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 4,08 triliun di semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 yang senilai Rp 3,41 triliun.

Budi menuturkan, meningkatnya kinerja laba tersebut ditopang oleh hasil investasi yang mampu memberikan imbal hasil yang cukup tinggi yakni sekitar 6% sampai 6,5%.

Baca Juga: Sejumlah Kelas Bisnis Asuransi Tanggung Gugat Masih Potensial

“Peningkatan laba kita itu masih ter-generate dari hasil investasi. Investasi kemarin juga didasari dari regulator ke kita untuk memperbaiki struktur, supaya hasil underwriting bisa men-generate laba dan menutup biaya operasional (opex),” tuturnya.

Selain itu, aset industri asuransi umum juga mengalami peningkatan sebesar 2,97% yoy menjadi Rp 202,46 triliun di semester I 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 196,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×