Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi umum masih mencatatkan pertumbuhan premi hingga kuartal I-2019. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menganalisa data (un-audited) 75 perusahaan asuransi mencatatkan pertumbuhan premi bruto hingga 19%. Hingga Maret 2019 premi asuransi umum senilai Rp 19,76 triliun. Sedangkan pada Maret 2018 hanya Rp 16,61 triliun.
“Pertumbuhan premi bruto yang terbesar secara presentasi pertumbuhan terjadi pada lini usaha asuransi kredit. Namun pertumbuhan terbesar secara nominal dicatatkan oleh asuransi properti. Sedangkan pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor relatif stagnan dan menggambarkan masih cukup tingginya kebutuhan pembelian kendaraan baru dan proteksi asuransi untuk kendaraan pada pembiayaan,” ujar Wakil Ketua Bidang Statistika AAUI Trinita Situmeang di Jakarta, Kamis (23/5).
Trinita menyebut asuransi kredit tumbuh 118,2% yoy dari Rp 1,46 triliun menjadi Rp 3,19 triliun pada kuartal I-2019. Hingga Maret 2019 realisasi KUR sudah mencapai Rp 37,75 triliun. Selain itu, penyaluran kredit perbankan juga tumbuh 11,6%. Trinita menyebut peningkatan penyaluran kredit juga mendorong kenaikan premi asuransi kredit.
Kendati premi tumbuh 19% pada kuartal I-2019, pertumbuhan klaim bruto lebih tinggi. Data AAUI mencatatkan klaim bruto tumbuh 37,9% dari Rp 6 triliun menjadi Rp 8,36 triliun. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menyebut jangan melihat secara pertumbuhan namun secara nominal, dimana klaim secara nominal masih jauh dibandingkan nominal klaim.
Dody mengaku perusahaan asuransi umum pastinya sudah memperhitungkan agar pendapatan tetap bisa diperoleh. Lantaran tidak semua klaim akan ditanggung oleh perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi juga akan ikut menjamin risiko yang ada.
“AAUI tetap konsisten memproyeksi pertumbuhan premi 10% sepanjang 2019, karena hasil ini baru pada kuartal I-2019. Selain itu, juga ada beberapa produk asuransi yang seasonal dan cukup tinggi. Penopang kinerja premi tahun ini masih properti dan kendaraan motor yang memiliki total kontribusi 50% terhadap portofolio premi sekaligus penggerak industri,” papar Dody.
PT Asuransi Tugu Pratama Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) mencatatkan perolehan premi secara konsolidasi per Maret 2019 sebesar US$ 69,59 juta, naik 26,55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 54,99 juta.
PT Asuransi Kresna Mitra Tbk atau Kresna Insurance (ASMI) juga mampu membukukan pendapatan premi senilai Rp 304,8 miliar hingga tiga bulan pertama 2019. Nilai ini tumbuh 372,56% yoy dari Rp 64,5 miliar Maret 2019.
"Peningkatan premi terjadi karena ada konsumen dari korporasi yang masuk, ini sudah kita kejar sejak 2016 lalu, dan baru dapat di kuartal I-2019. Adapun target premi hingga akhir 2019 sebesar 20%-25%," jelas Direktur Utama Kresna Insurance Pepe Arinata.
Hingga saat ini, Pepe mengaku lini asuransi kebakaran sebesar 70%-80% sisanya ada lini kendaraan bermotor. Adapun yang menjadi nasabah dari lini asuransi kebakaran adalah nasabah korporasi sedangkan kendaraan bermotor dari ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News