kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.873   66,00   0,41%
  • IDX 7.147   -14,46   -0,20%
  • KOMPAS100 1.093   -1,18   -0,11%
  • LQ45 868   -4,12   -0,47%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 135   -1,16   -0,85%
  • IDXQ30 148   -1,31   -0,88%

Ada Gempa Cianjur, Industri Asuransi Prediksi Klaim Bisa Capai Rp 38,5 Triliun


Selasa, 22 November 2022 / 15:53 WIB
Ada Gempa Cianjur, Industri Asuransi Prediksi Klaim Bisa Capai Rp 38,5 Triliun
Warga melintas di depan rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Cibeureum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Ada gempa Cianjur, kemungkinan klaim bisa mencapai Rp 38,5 triliun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bencana gempa berkekuatan 5,6 skala richter (SR) di Cianjur telah menghancurkan beberapa bangunan. Perusahaan asuransi yang memproteksi gempa pun mulai berhitung jumlah klaim yang perlu dibayarkan.

Kepala Departemen Pengawas IKNB 2A Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Nasrullah bilang bahwa pihaknya telah mencari data potensi klaim yang perlu dibayarkan terkait bencana ini.

Dalam hal ini, ia mencari data tersebut dari PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) yang memang memproteksi asuransi khusus bencana gempa bumi.

Baca Juga: Catat Kinerja Positif, Allianz Syariah Siapkan Landasan untuk Proses Spin Off

“Untuk perusahaan asuransi umum yang memiliki klaim terkait gempa ini bisa dibantu semudah mungkin,” ujar Nasrullah dalam webinar virtual, Selasa (22/11).

Direktur Maipark Hendy Agus Pritasa menyebutkan berdasarkan data risiko yang menjadi portofolio Maipark dalam bencana gempa Cianjur ini mencapai kurang lebih 3% dari total yang ada.

Ia menjelaskan bahwa jumlah risiko yang kemungkinan ditanggung oleh perusahaan ini berasal dari bangunan komersial dan industri. Sementara, ia menyebut rumah tinggal jarang yang ada asuransinya.

“Secara angka ada Rp 38,5 triliun yang kena,” ujarnya.

Baca Juga: Dirut Jasindo Buka Suara Soal Transformasi di Tubuh Perusahaan

Hanya saja, Heddy menyebut sampai saat ini belum ada laporan klaim yang masuk terkait gempa ini. Jikalau ada, ia menegaskan siap membayarkan klaim tersebut secara cepat jika dokumen-dokumen yang dibutuhkan lengkap.

Jika dilihat dari rasio solvabilitas (RBC) yang menggambarkan kemampuan perusahaan membayarkan klaim, Maipark mencatat RBC mencapai 1.082,23%. Itu berarti mau di atas batas minimal 120%.

Heddy menyadari bahwa bencana gempa Cianjur ini berpeluang menjadi klaim terbesar sepanjang tahun ini. Mengingat, bencana gempa tidak banyak terjadi di 2022.

“Sampai saat ini klaim masih kecil karena tidak ada gempa besar ya, paling Rp 2 miliar sampai Rp 4 miliar. Turun dibandingkan tahun lalu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×