kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Ketidakpastian Ekonomi Global, LPS: Kinerja Perbankan Tetap Stabil


Jumat, 29 September 2023 / 23:32 WIB
Ada Ketidakpastian Ekonomi Global, LPS: Kinerja Perbankan Tetap Stabil
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kinerja industri perbankan terjaga stabil dari sisi permodalan, likuiditas dan rentabilitas.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan, kinerja industri perbankan terjaga stabil di tengah proses pemulihan ekonomi global sepanjang tahun 2023 hingga tahun depan.

Ditambah masih dibayangi beberapa risiko ketidakpastian, seperti berlanjutnya tekanan inflasi global diikuti dengan kebijakan suku bunga bank sentral global yang juga cenderung dipertahankan tinggi.

"Kinerja industri perbankan terjaga stabil dari sisi permodalan, likuiditas dan rentabilitas. Lalu, fungsi intermediasi menunjukkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dari penghimpunan dana," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/9).

Hal ini, sebagaimana terlihat dari rasio permodalan (KPMM) industri yang terjaga di level 27,46% per Juli 2023. Sementara itu, likuiditas perbankan juga relatif tetap terjaga dengan rasio alat likuid (AL)/dana pihak ketiga (DPK) sebesar 26,49% per Agustus 2023.

Baca Juga: Jumlah Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 Miliar Tumbuh Melambat, Apa Penyebabnya?

Di sisi lain, kinerja intermediasi perbankan pun terus membaik. Per Agustus  2023, kredit perbankan tumbuh sebesar 9,06% secara yoy, sedangkan DPK tumbuh sebesar 6,24% secara yoy.

Adapun rasio non performing loan (NPL) gross per Agustus 2023 berada di level terkendali yaitu 2,50%.

“Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik,” kata Purbaya.

Purbaya menambahkan, LPS terus memantau pergerakan suku bunga simpanan perbankan nasional, baik yang berdenominasi rupiah maupun valuta asing. Suku bunga pasar simpanan untuk simpanan rupiah terpantau naik secara terbatas sebesar 5 bps menjadi sebesar 3,29% dibandingkan periode Mei 2023.

“Hal ini menunjukkan perbankan masih dalam tahap transisi penyesuaian, dan merespon langkah kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral, baik Bank Indonesia maupun bank sentral global utama,” jelasnya.

Selanjutnya, suku bunga simpanan valas di periode observasi yang sama terpantau naik sebesar 25 bps menjadi sebesar 1,86% jika dibandingkan periode penetapan Tingkat Bunga Penjaminan bulan Mei 2023.

“Suku bunga kebijakan global khususnya Fed rate  yang masih naik dan potensial dipertahankan tinggi berdampak pada laju kenaikan SBP valuta asing. Meski demikian, kondisi likuiditas valuta asing perbankan yang relatif terjaga mendorong kenaikan SBP valas lebih moderat,” kata Purbaya.

Baca Juga: LPS Kembali Tahan Tingkat Bunga Penjaminan di Level 4,25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×