Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) AdaKami merinci komponen yang terdapat di platform, mulai dari biaya layanan hingga bunga pinjaman.
Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr mengatakan bahwa terdapat tiga komponen yang mempengaruhi biaya layanan pada aplikasi AdaKami.
“Ada tiga komponen yang tertinggi antara lain biaya marketing, yaitu biaya yang kita keluarkan untuk iklan, untuk kita bisa meraih nasabah,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/10).
Baca Juga: AdaKami Serahkan Investigasi Kasus Terduga Nasabah Bunuh Diri ke Bareskrim
Dino menyebutkan, komponen biaya lainnya yakni biaya teknologi dan biaya asuransi. Menurut dia, biaya asuransi ini yang paling tinggi di dalam biaya layanan.
“Kami diminta OJK untuk mitigasi risiko salah satu produk mitigasi risiko adalah asuransi,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Dino mengungkapkan bahwa biaya asuransi berkontribusi paling besar pada biaya layanan. Tetapi dia tak bisa merinci besaran biaya asuransi tersebut.
Baca Juga: Begini Histori Bunga Fintech P2P Lending di Indonesia Sejak Muncul Tahun 2016
“Tentunya tingkat biaya itu disesuaikan, tapi yang harus kita lakukan adalah biaya asuransi. Kebanyakan di beberapa produk kita biaya asuransi merupakan yang tertinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah menambahkan bahwa setiap penyelenggara fintech P2P lending wajib memberikan pilihan mitigasi risiko kepada pengguna (lender).
“Bukan wajib asuransi, tapi wajib menawarkan mitigasi risiko kepada pengguna, kepada lender. Mitigasi risiko itu salah satunya adalah menawarkan lender mau menggunakan asuransi atau enggak,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News