Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance selama sembilan bulan pertama di 2016 ini masih di angka Rp 22,1 triliun. Padahal, pada periode sama di 2015, new booking Adira sampai Rp 22,8 triliun.
Direktur Utama Adira Finance Willy S Dharma mengatakan, masih ada penurunan sebesar 3% secara year on year. "Ini disebabkan pelemahan penjualan otomotif di pasaran, baik itu di kendaraan roda dua maupun untuk roda empat," ujarnya belum lama ini.
Penjualan mobil sudah ada kenaikan, namun kondisi itu rupanya belum bisa dimaksimalkan oleh Adira Finance. Soalnya, pertumbuhan penjualan mobil masih didorong oleh permintaan kendaraan penumpang. Sedangkan penjualan kendaraan niaga justru masih melorot. Padahal segmen pembiayaan kendaraan niaga secara tradisional adalah pasar yang selama ini jadi andalan Adira.
Meski begitu Adira masih optimistis penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun bisa menyentuh angka Rp 31 triliun. Target ini naik tipis dari realisasi 2015 yang sebanyak Rp 30,5 triliun. Itu artinya, dalam tiga bulan terakhir ini Adira masih harus menggenjot kredit sekitar Rp 8,9 triliun agar target tersebut terpenuhi.
Willy berharap, sejumlah faktor seperti perluasan kanal distribusi bisa membantu mencapai target tersebut. Misalnya saja dari kerja sama dengan peritel modern hingga marketplace. "Kami juga berharap dari perbiayaan durable goods," ungkap Willy belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News