Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Asuransi Adira Dinamika alias Adira Insurance harus lebih memutar otak dalam menempatkan dana investasi pada tahun ini. Selain untuk memenuhi aturan, pencarian imbal hasil yang optimal juga harus dilakukan.
Presiden Direktur Adira Insurance Indra Baruna mengakui, tantangan dalam berinvestasi tahun ini lumayan berat. Di antaranya harus memenuhi ketentuan porsi investasi di surat berharga negara alias SBN minimal sebanyak 10%.
Berdasarkan POJK nomor 1 tahun 2016 disebutkan, industri asuransi umum setidaknya harus memiliki porsi surat berharga negara (SBN) sebesar 10% dari total dana investasi. Besaran ini lalu membesar jadi 20% per akhir 2017.
Meski tak ingat angka pasti, namun Indra bilang, porsi penempatan investasi di keranjang SBN masih belum sampai 10%. Sebab, masa pertanggungan yang pendek di asuransi umum lebih cocok untuk berinvestasi di reksa dana. "Sekitar 70% portofolio kami ada di time deposit," kata Indra, belum lama ini.
Tantangan tak berhenti sampai di situ. Kata Indra, daya tarik investasi di deposito juga terancam luntur. Pasalnya, potensi bunga deposito kemungkinan besar bakal terkikis sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memangkas bunga pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News