Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memproyeksikan kolaborasi antara perbankan dengan fintech peer to peer (P2P) lending akan makin marak ke depannya.
Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala mengatakan hal itu dipicu peran pemerintah yang makin mendukung pelaku industri untuk mendorong terciptanya ekosistem yang lebih kondusif.
"Selain itu, adanya perubahan perilaku konsumen yang makin memilih layanan keuangan yang lebih cepat, mudah, dan personal," ungkapnya kepada Kontan, Senin (22/9).
Tiar menerangkan penyebab maraknya perbankan berkerja sama dengan fintech lending sejauh ini karena untuk memaksimalkan potensi pembiayaan ke UMKM. Dengan demikian, hal itu membuat perbankan memilih fintech lending.
"Dengan berkolaborasi dengan fintech lending, bank dapat menjangkau segmen UMKM yang sebelumnya sulit dijangkau, sehingga dapat memaksimalkan potensi pembiayaan," ujarnya.
Baca Juga: Modalku Nilai Sektor Pendanaan Produktif Masih Punya Prospek Menjanjikan
Lebih lanjut, Tiar menambahkan keterlibatan bank sebagai lender tentu dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap fintech lending.
Sebagai informasi, baru-baru ini PT Bank Maybank Indonesia Tbk bekerja sama dengan fintech lending PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu). Kerja sama strategis itu berupa penyaluran pembiayaan atau channeling senilai Rp 1 triliun dari Maybank Indonesia untuk memperluas cakupan pembiayaan dan mendorong pertumbuhan ekosistem bisnis UMKM.
Selain itu, Group Maybank juga telah mengumumkan kerja sama dengan Grup Modalku untuk mendorong pembiayaan di Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Adapun fintech P2P lending PT Inovasi Terdepan Nusantara (360Kredi) juga menjalin kerja sama dengan Bank Sahabat Sampoerna terkait loan channeling atau penerusan kredit.
Adapun berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding loan dari perbankan di industri fintech lending mencapai Rp 38,61 triliun per Juli 2024. Nilai itu meningkat 47,37%, jika dibandingkan posisi per Juli 2023 yang sebesar Rp 26,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News