kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar kredit dari penempatan dana pemerintah tak gagal bayar, ini strategi bank BUMN


Rabu, 01 Juli 2020 / 12:10 WIB
Agar kredit dari penempatan dana pemerintah tak gagal bayar, ini strategi bank BUMN
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat anggota Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) akan berbagai fokus dalam melakukan ekspansi kredit dengan memanfaatkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun. Himbara optimistis bisa me-leverage dana tersebut untuk menyalurkan kredit minimal tiga kali lipat dalam waktu tiga bulan.

Himbara memastikan bahwa kredit kredit yang disalurkan itu akan terjaga kualitasnya karena memang sudah ditujukan kepada sektor yang memiliki permintaan saat ini. 

Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan, kredit tersebut akan diprioritaskan kepada segmen UMKM di berbagai sektor yang masih ada permintaan.

Baca Juga: BRI akan dapat jatah penempatan uang negara terbanyak

Adapun sektor yang disasar adalah yang terkait pemenuhan kebutuhan pangan dan pendukungnya. Lalu, sektor pariwisata dan transportasi karena selama pembukaan PSBB secara dsplin dan terukur akan bergerak kembali. Selain itu, juga diarahkan ke sektor perumahan.

"Untuk menjaga kualitas kredit, strategi Himbara jangan diberikan melebihi demand. Kalau tidak ada permintaan tidak ada jangan dipaksakan. Perhitungan tiga kali lipat dari penempatan dana pemerintah yakni Rp 90 triliun, itu ada demand-nya karena aktivitas ekonomi sudah dibuka lagi," jelas Sunarso saat konferensi pers rapat koordinasi Himbara dan OJK, Rabu (1/7).

Menurutnya, sektor yang terkait ketahanan pangan saat ini tetap beraktivitas karena masyarakat tetap membutuhkan makan. Sektor pertanian dan peternakan tetap berproduksi.

Sementara Herry Sidharta, Direktur Utama BNI mengatakan, berdasarkan pengalaman, untuk menjaga kualitas kredit maka bank harus memastikan ekosistem tetap berjalan baik, tidak boleh rantai pasok dari bisnis itu terputus.

Oleh karena itu, dalam menjalankan ekspansi penyaluran kredit lewat pemanfaatan dana pemerintah itu, BNI tidak hanya berhenti sekadar menyalurkan kredit saja tetapi juga melakukan pendampingan terutama kepada nasabah UMKM. Perseroan akan membantu mencari pasar dan vendor sehingga ekosistemnya berjalan.

Baca Juga: Kemenkeu: Penempatan dana di bank BUMN agar perekonomian tak jatuh semakin dalam

"Selain itu, kita sudah mulai melakukan digitalisasi. Kami sudah ada sistem yang bisa melakukan analisis secara terukur sesuai dengan batas tertentu."' kata Herry.

Dalam penyaluran kredit itu, BNI akan memprioritaskan penyaluran kredit di sektor padat karya seperti transportasi. BTN akan memprioritaskan pada penyaluran kredit di sektor perumahan, BRI di sektor pemenuhan kebutuhan pangan dan pendukungnya, Bank Mandiri fokus di segmen hotel dan pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×