Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keagenan merupakan cara andalan industri asuransi jiwa untuk mendistribusikan produknya. Sejak dahulu sampai sekarang kanal ini masih digunakan sebagai kanal distribusi utama.
Semakin berkembangnya teknologi juga diperkirakan tidak akan menurunkan porsi keagenan sebagai tenaga distribusi. Maklum, pembelian produk asuransi jiwa kerap terjadi karena adanya hubungan emosional antara agen asuransi dan pemegang polis.
“Kepercayaan pemegang polis timbul karena kontak dengan agen,” kata Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Hendrisman Rahim saat dihubungi Kontan.co.id pada Jum’at (9/2).
Hendrisman memperkirakan, setidaknya 80% total pendapatan premi asuransi jiwa datang dari agen. Hendrisman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Jiwasraya juga mengatakan penggunaan agen sebagai kanal distribusi utama juga dilakukan di Jiwasraya. “Group bisnis pun datangnya melalui agen,” jelasnya.
Ia memprediksi, setidaknya dalam kurun waktu lima tahun ke depan, peran agen masih akan menjadi ujung tombak dalam distribusi asuransi jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News