Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa melewati 2017 dengan lapang dada lantaran premi asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan tinggi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga akhir Desember 2017, pendapatan premi industri asuransi jiwa sebesar Rp 183,84 triliun. Jumlah ini meningkat 33,4% dari realisasi 2016 sebesar Rp 137,78 triliun.
Capaian ini melanjutkan tren positif asuransi jiwa yang tumbuh dua digit dalam beberapa tahun ke belakang.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut, kondisi bisnis tahun lalu masih terbilang positif. Salah satunya karena kesadaran masyarakat meningkat terhadap kebutuhan asuransi.
Hal ini tecermin saat pasar modal cukup volatile di tahun lalu. Pada tahun sebelumnya, kondisi seperti ini berpengaruh terhadap pendapatan premi asuransi. Terutama untuk produk unitlink.
Optimis di 2018
Di samping itu, pertumbuhan pendapatan premi terdorong upaya pemain asuransi jiwa mendekatkan diri ke pasar. Mulai dari ekspansi jaringan, saluran distribusi, hingga berbagai produk baru yang diluncurkan.
Hendrisman bilang, industri asuransi jiwa rata-rata membukukan pertumbuhan premi 10%-30% setiap tahun. "Tahun ini saya yakin tidak akan bergeser jauh dari kisaran angka tersebut," kata dia. Jika mengacu proyeksi itu, pendapatan premi di 2018 Rp 202,2 triliun-Rp 238,9 triliun. Peluang mencatatkan pertumbuhan dua digit ditopang penetrasi asuransi jiwa masih mini dibanding negara tetangga.
Yakin tumbuh , Direktur PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) Honggo Djojo optimistis,bisa mencatatkan pertumbuhan premi 30% dari realisasi tahun ini Rp 471,3 miliar. Untuk menggenjot premi tahun ini, BCA Life telah menyiapkan produk baru termasuk unitlink.
Adapun PT Capital Life Indonesia menargetkan premi tumbuh 30% menjadi Rp 7,28 triliun. Pada 2017, Capital Life meraih premi Rp 5,6 triliun, naik 150% year on year.
Direktur Utama Capital Life Antony Japari mengatakan akan memperluas saluran pemasaran bancassurance dan merilis unitlink baru dengan skema premi berkala. Produk baru ini untuk mendiversifikasi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News