Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) buka suara terkait isu yang beredar baru-baru ini. Di mana, ada ajakan penarikan uang secara massal di bank-bank BUMN.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu yang berkembang dengan banyaknya komentar yang kontra produktif di media sosial tersebut.
Okki menegaskan bahwa fundamental keuangan emiten dengan kode saham BBNI ini tetap solid di tengah tantangan global dan kondisi keketatan likuiditas di industri perbankan.
Baca Juga: Terkait Dugaan Kasus Korupsi Dana CSR di BI, Begini Respons Perry Warjiyo
Menurutnya, pencapaian kinerja 2024 menjadi landasan yang memperkuat komitmen BNI untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan kepada seluruh masyarakat Indonesia, di dalam maupun luar negeri.
“Kami berkomitmen untuk mengedepankan prinsip tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance. Operasional bisnis BNI diawasi ketat oleh regulator yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan BNI merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” kata Okki dalam siaran pers, Sabtu (22/2).
Sepanjang 2024, BNI berhasil mencatat pertumbuhan tabungan sebesar 11% YoY terutama pada semester kedua tahun lalu setelah diluncurkannya aplikasi wondr by BNI. Porsi CASA terhadap total Dana Pihak Ketiga mampu dijaga pada kisaran 70%.
Baca Juga: Saham-Saham Bank BUMN Turun, Begini Peta Saham Big Cap per Rabu (25/9)
Okki menambahkan, BNI juga berhasil menjaga kualitas aset yang tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang mencatat perbaikan dari 2.1% menjadi 2% hingga akhir Desember 2024.
Fungsi intermediasi tercermin dari pertumbuhan kredit sebesar 11,6% YoY. Sedangkan total aset BNI meningkat 4% YoY menjadi Rp1.129,8 triliun.
Dari sisi profitabilitas, laba BNI tetap tumbuh dari Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun. Pendapatan non bunga atau non interest income mampu tumbuh 11,9% YoY sedangkan pendapatan bunga bersih atau net interest income mencapai Rp40,5 triliun.
Baca Juga: Manajemen BNI Merespons Isu Rencana Akuisisi Schroder oleh BNI AM
“Berdasarkan pencapaian di sepanjang 2024, BNI akan terus menjaga kinerja yang berkelanjutan, melanjutkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, serta memberikan pelayanan perbankan yang optimal untuk kebutuhan masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri,” tutup Okki.
Selanjutnya: Cara Mengajukan Pinjaman KUR BSI 2025, Limit, dan Syarat Administrasi
Menarik Dibaca: 7 Ide Dekorasi Jendela dan Pintu Kaca Geser untuk Hunian yang Lebih Estetis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News