Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk telah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Senin (27/4). Cashlez telah terdaftar di OJK sebagai saham efek syariah.
Presiden Direktur Cashlez Tee Teddy Setiawan menyebut PT Sinarmas Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana efek dalam aksi korporasi ini. Cashlez berharap IPO dapat mendukung pengembangan bisnis perusahaan ini. Cashlez akan menggunakan dana segar dari IPO untuk mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI).
“STI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran seperti RFID and smart card technology, identification, access control, dan e-ticketing,” kata Teddy dalam keterangan pers, Sabtu (25/4).
Baca Juga: Cashlez fasilitasi pembayaran hingga Rp 100 juta
Kehadiran STI akan melengkapi bagian front end dalam sistem transaksi pembayaran (payment gateway). Saat ini fokus Cashlez adalah back end.
Di tengah pandemi corona (Covid-19), Cashlez juga mencatatkan peningkatan transaksi non-tunai. Transaksi non-tunai ini turut mencegah penyebaran virus corona.
Baca Juga: BEI: Tiga perusahaan menunda IPO gara-gara corona
Seperti diketahui, Cashlez merupakan perusahaan pembayaran elektronik yang sudah mendapatkan izin resmi dari Bank Indonesia (BI) sebagaimana surat No.21/142/DKSP/Srt/B tanggal 20 Mei 2019. Perusahaan ini berdiri sejak 2015 untuk memberikan solusi pembayaran bagi merchant.
Cashlez mengembangkan fitur point of sales (POS) & back-office reporting kepada merchant, sebagai untuk mempermudah mereka dalam mengatur dan meningkatkan bisnisnya. Sistem dapat memonitor semua transaksi penjualan merchant secara real time.
Cashlez menciptakan sistem mobile point of sales (mPOS) yang dilengkapi dengan penerimaan pembayaran menggunakan kartu, baik kartu kredit atau kartu debit berbasis aplikasi pada smartphone (Android dan iOS) yang dihubungkan dengan card reader melalui bluetooth.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
