kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat pandemi Covid-19, kredit Bank of India Indonesia turun di kuartal III-2021


Kamis, 09 Desember 2021 / 16:45 WIB
Akibat pandemi Covid-19, kredit Bank of India Indonesia turun di kuartal III-2021
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank of India Indonesia.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank of India Indonesia Tbk mengalami penurunan sebagai efek pandemi Covid-19. Tercatat kredit bank turun 6,56% yoy menjadi Rp 1,85 triliun pada September 2021.  

Direktur Operasional Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengungkapkan, secara umum penurunan tersebut tak lepas dari kondisi pandemi. Pada saat itu, perekonomian menurun sehingga kinerja bank ikut melambat. 

"Di 2021 ini, banyak kredit yang dilunasi, itu bagus. Jadi banyak dari nasabah kita tidak menggunakan fasilitasnya, mengurangi fasilitasnya, mereka mengurangi kegaitan ekonomi atau kegiatan bisnisnya, sehingga otomatis kredit pun berkurang," kata Ferry, dalam paparan publik, Kamis (9/12). 

Menurut Ferry, penurunan kredit juga berdampak pada aset perusahaan. Pada periode yang sama, aset turun 12,89% yoy menjadi Rp 3,31 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga turun 15,86% yoy menjadi Rp 2.064,69 miliar.    

"Secara otomatis kalau kredit berkurang, kami pun harus mengurangi DPK. Karena kalau DPK itu kan cost bearing (biaya bantalan) kita, DPK harus kita turunin kalau tidak maka kita rugi," terangnya. 

Baca Juga: Ini bank yang berminat pada bisnis ritel Citigroup, DBS dan UOB tertarik di Indonesia

Oleh karena itu, bank berupaya mengurangi portofolio dana mahal seperti deposito. Tak hanya itu, bank juga menurunkan tingkat suku bunga simpanan dari 7% menjadi di bawah 4% untuk mengurangi beban perusahaan. 

Meski kinerja menurun, bank yakin bisnis tahun depan bisa tumbuh positif. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan bisa mencapai 6% - 8%. 

"Bank kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8% di tahun anggaran 2022 dan 10% di 2023," terangnya. 

Bank juga akan menyelaraskan kembali portofolio kredit dengan lebih fokus pada pinjaman UMKM daripada pinjaman korporasi. Margin bunga bersih (NIM) juga diperkirakan akan meningkat dari 2,98% saat ini menjadi 3,67% tahun depan. 

Selain itu, bank juga berencana untuk migrasi ke core banking baru pada tahun 2022 untuk memberikan layanan lebih baik kepada nasabah bank. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×