Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kartu kredit masih belum menggeliat tahun ini. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) menyebutkan, daya beli masyarakat yang tengah menurun membuat transaksi kartu kredit belum bisa tumbuh tinggi.
Sekretaris Jenderal AKKI Steve Marta mengatakan, tahun ini pihaknya memproyeksikan volume dan nilai transaksi kartu kredit hanya tumbuh sekitar 5%. Sebagai gambaran, pertumbuhan volume transaksi kartu kredit per September 2018 baru tumbuh 3%, sedangkan nilai transaksinya hanya tumbuh sekitar 4%.
"Secara total pertumbuhan transaksi kartu kredit seperti yang dilaporkan oleh seluruh penerbit sampai dengan kuartal III 2018 baru sebesar 4% dibandingkan tahun lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/11).
Walau belum dapat merinci data per individual penerbit, AKKI menyebutkan, khusus pemain besar, pertumbuhan bisnis kartu kreditnya memang lebih tinggi dari rata-rata industri yakni mencapai lebih dari 10%.
Adapun untuk di tahun depan, Steve memproyeksikan, bisnis kartu kredit akan tumbuh sama dengan tahun ini. "Proyeksi tahun ini 5% untuk total industri, mungkin karena pemegang kartu banyak yang menggunakan dananya untuk keperluan lain," ujarnya.
Sebagai catatan saja, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per September 2018 volume transaksi kartu kredit mencapai 243,56 juta hanya naik 3% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara nilai transaksi kartu kredit tercatat sebesar Rp 228,78 triliun atau meningkat 4,12% secara year on year (yoy). Sementara jumlah kartu kredit yang beredar pada September tercatat mencapai 17,22 juta kartu alias bertambah 319.365 kartu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News