kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Aksi Korporasi Sejumlah Bank Syariah Memberi Sentimen Positif Bagi Kinerja Sahamnya


Kamis, 12 Oktober 2023 / 17:23 WIB
Aksi Korporasi Sejumlah Bank Syariah Memberi Sentimen Positif Bagi Kinerja Sahamnya
ILUSTRASI. Agenda korporasi sejumlah bank syariah nampaknya akan memberikan sentimen positif pada saham-saham bank syariah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ramainya agenda korporasi sejumlah bank syariah nampaknya akan memberikan sentimen positif pada saham-saham bank syariah. Sebut saja Bank Muamalat yang akhir tahun ini bakal mencatatkan sahamnya di bursa saham, hal ini juga akan membuat saham bank syariah di bursa saham bertambah.

Selain Bank Muamalat, ada rencana aksi korporasi dari PT Bank Syariah Indonesia (BRIS). PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI yang menjadi pemegang saham BRIS akan mendivestasikan saham bank ini. Hal ini bakal membuka pintu bagi investor baru untuk masuk menjadi pemegang saham BRIS.

Sebelumnya, kementerian BUMN menegaskan bahwa BRI dan BNI perlahan bakal keluar dari struktur pemegang saham BSI. 

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, nantinya, pemegang saham pengendali (PSP) masih akan dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk. Kementerian BUMN juga tengah mengundang calon investor strategis untuk masuk.

Baca Juga: Bank Muamalat Fokus Garap Segmen Ritel Konsumer

“Di pasar, float BSI ingin ditambah lagi. Dari pemegang saham pengendali sekarang Bank Mandiri, akan jadi pengendali selamanya dan ada strategis (investor). BRI, BNI perlahan akan keluar dari BSI, ini kita lihat opportunity market,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika, belum lama ini.

Dari empat emiten bank syariah yang tercatat di bursa saham, hanya saham BRIS yang masih mencatat pertumbuhan di tahun ini. Harga saham BRIS berada di level Rp 1.585 pada penutupan perdagangan hari ini (12/10), naik 22,87% sejak awal tahun ini.

Sementara performa saham paling jeblok dicatatkan oleh Bank BTPN Syariah (BTPS) yang terjun 33,69% sepanjang tahun ini. Saham Bank Aladin Syariah (BANK) juga anjlok 27,21%.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai, dengan pangsa pasar terbesar, BRIS diproyeksi akan menjadi penopang di industri perbankan syariah tanah air. 

Selain itu, pasar perbankan konvensional juga diharapkan dapat direbut oleh perbankan syariah melalui BRIS ini. Kehadiran investor asing juga diharapkan bisa mendorong likuiditas saham BRIS.

"Prospek bank syariah sebetulnya masih cukup baik dalam jangka panjang, karena populasi muslim yang mendominasi, apalagi kini gaya hidup halal sedang gencar-gencarnya," katanya.

Baca Juga: Terkait Proses Divestasi Saham BNI dan BRI dari BSI, Ini Kata Manajemen

Secara fundamental Fajar melihat saham BRIS layak untuk dikoleksi, disamping valuasinya yang belum terlalu mahal, ketika saham bank-bank besar lainnya sudah cukup mahal. 

"Target harga terdekat di Rp 1.730," katanya.

Tak berbeda, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki juga melihat, prospek bisnis bank syariah masih cukup besar, dengan semakin berkembangnya industri halal dan mayoritas penduduk muslim di Indonesia masih bisa menjadi katalis positif. 

Dia juga melihat BRIS masih potensi buy dengan target akhir tahun di kisaran Rp 1.730.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×