Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akulaku Finance Indonesia yang bergerak di layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater mencatatkan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 6 triliun pada 2024. Secara rinci, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Perry Barman Slangor mengatakan pembiayaan senilai Rp 3,9 triliun tersalurkan pada semester II-2024.
"Penyebabnya karena adanya pemulihan bisnis yang signifikan setelah normalisasi status pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ungkapnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/3).
Jika dilihat berdasarkan data paparan Akulaku, status pengawasan dari OJK membuat penyaluran pembiayaan baru perusahaan sempat terhambat pada kuartal I-2024. Adapun Akulaku hanya menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 414 miliar saja.
Baca Juga: Akulaku Grup Bakal Divestasi Bertahap Saham di Bank Neo Commerce (BBYB)
Adapun layanan BNPL Akulaku Finance Indonesia merupakan lini bisnis utama perusahaan dengan kontribusi sekitar 86% terhadap total portofolio penyaluran pembiayaan baru pada 2024.
Pada 2025, Perry menerangkan perusahaan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp 9,1 triliun. Nilai itu tumbuh 52% dari pencapaian pada tahun sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, dia bilang Akulaku Finance akan menerapkan sejumlah strategi.
Salah satunya, yakni dengan meningkatkan ekspansi mitra, inovasi teknologi, mendiversifikasi sumber pendanaan, serta penguatan sinergi dengan ekosistem Akulaku Group baik dari sisi pendanaan maupun penawaran produk.
Baca Juga: Akulaku Finance Perluas Layanan Pembiayaan Digital ke Berbagai Gerai Ritel Luring
"Sejumlah strategi tersebut akan menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan," ujarnya.
Melalui sejumlah strategi yang terukur dan eksekusi yang disiplin tersebut, Perry menyebut Akulaku Finance Indonesia optimistis dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif dalam penyediaan layanan pembiayaan digital di Indonesia.
Sementara itu, Perry menerangkan rasio Non Performing Financing (NPF) Net Akulaku Finance tetap terkendali di level 1,1% pada akhir 2024. Dia bilang hal itu mencerminkan sehatnya kualitas penyaluran pembiayaan, serta manajemen risiko yang solid.
Sebagai informasi, berdasarkan kinerja industri BNPL perusahaan pembiayaan, per Januari 2025, NPF gross BNPL perusahaan pembiayaan mencapai 3,37%. Artinya, ada peningkatan 0,38% dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan meningkat sebesar 41,9% Year on Year (YoY) menjadi Rp 7,12 triliun per Januari 2025.
Baca Juga: Akulaku Finance Raih Pendanaan Eksekuting Rp 600 Miliar dari Tiga Bank
Selanjutnya: Bitcoin Reserve AS Diperkenalkan, Dinilai Sinyal Positif bagi Regulasi Kripto
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis: Banten, Jakarta, Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News