kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amartha Salurkan Modal Usaha Rp 10 Triliun di 2022


Senin, 09 Januari 2023 / 12:35 WIB
Amartha Salurkan Modal Usaha Rp 10 Triliun di 2022
ILUSTRASI. Ilustrasi Financial Technology (Fintech).?Amartha Salurkan Modal Usaha Rp 10 Triliun di 2022.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) secara kumulatif telah menyalurkan modal usaha senilai lebih dari Rp 10 triliun hingga 31 Desember 2022.

Modal usaha disalurkan kepada lebih dari 1,4 juta pelaku usaha ultra mikro yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha. Dengan jumlah penyaluran ini, Amartha juga berhasil mempertahankan kualitas pinjaman dengan perolehan NPL (non performing loan) yang stabil di bawah 0,5%.

"Amartha bersyukur atas pencapaian penyaluran modal Rp 10 triliun kepada lebih dari 1,4 juta pelaku usaha ultra mikro di Indonesia," ujar Founder and CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, dalam siaran pers, Senin (9/1).

Baca Juga: Amartha Sustainability Report 2021: Mitra UMKM Amartha Bangkit, Pendapatan Naik 38%

Ia melanjutkan, pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan berbagai stakeholder, mulai dari perbankan hingga kerja sama embedded finance dengan platform teknologi seperti eFishery. 

Performa Amartha di tahun 2022 tercatat tumbuh signifikan dan profitable. Lebih dari Rp 4,7 triliun berhasil disalurkan sepanjang tahun 2022, tumbuh 93% (YoY) atau hampir 2x lipat dari yang sebelumnya mencapai 2,4 triliun rupiah. 

Penyaluran modal ini didominasi oleh dukungan pendanaan dari 24 mitra perbankan dengan total penyaluran sekitar tiga triliun atau 60% lebih dari total sumber dana.

Baca Juga: Fintech P2P Lending Dorong Penyaluran Pinjaman ke Luar Jawa

Di tengah isu resesi dan pelemahan ekonomi global di tahun 2023, Amartha sebagai perusahaan teknologi keuangan inklusif justru melihat adanya potensi untuk turut menopang ekonomi grassroots dan mempercepat pemulihan pasca pandemi. 

Taufan melanjutkan, tantangan ekonomi makro mungkin memberi dampak yang cukup signifikan bagi berbagai sektor usaha skala besar. Namun, sektor UMKM justru memiliki resiliensi yang kuat di tengah tantangan ekonomi global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×