Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di tengah perlambatan penjualan otomotif yang melanda industri tahun ini, perusahaan pembiayaan atawa multifinance PT Andalan Finance Indonesia (Andalan Finance) membidik pertumbuhan penyaluran kredit yang cukup signifikan. Perusahaan berharap, hingga akhir tahun 2015, mereka dapat membukukan pembiayaan sekitar Rp 3,6 triliun, atau tumbuh 30% dari raihan tahun lalu yang berkisar Rp 2,77 triliun.
"Target pertumbuhan tahun ini 30%. Kalau tahun lalu itu hanya tumbuh 7% ketimbang tahun 2013," ujar Presiden Direktur Andalan Finance, Sebastianus H Budi. Setiap bulannya, perusahaan memperoleh booking rata-rata sekitar Rp 300 miliar. Dengan penyaluran kredit sebesar Rp 607 miliar dalam periode Januari-Februari 2015, maka ia optimistis target tersebut dapat tercapai.
Selain itu, untuk mewujudkannya, perusahaan berencana menambah 10 gerai (outlet) lagi sepanjang tahun ini. Sebastianus menjelaskan, untuk pembukaan satu outlet, umumnya dibutuhkan dana sekitar Rp 600 juta hingga Rp 800 juta. "Rencananya dua outlet di pulau Sumatera, sisanya di Jawa," katanya, Selasa (31/3). Meskipun area tersebut terbilang sudah cukup diramaikan oleh multifinance tanah air, ia mengaku masih ada potensi yang dapat digarap dari kawasan tersebut.
Misalnya, di Sumatera yang terkenal akan sektor perkebunannya. Memang harga kelapa sawit belum pulih benar saat ini sehingga cukup berdampak pada industri. Tetapi, Andalan Finance akan mengincar calon konsumen yang memiliki pendapatan tetap, misalnya manajer perkebunan. Sehingga, ia yakin pembukaan gerai baru dalam kawasan tersebut akan tetap mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Data terbaru, Andalan Finance memiliki 15 kantor cabang dan 14 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News