kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Artajasa Perluas Ekosistem Sistem Pembayaran


Selasa, 26 Maret 2024 / 09:50 WIB
Artajasa Perluas Ekosistem Sistem Pembayaran


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tidak mau jalan di tempat, PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama) sebagai salah satu perusahaan switching di Indonesia terus memperkuat berbagai layanan system pembayaran. Langkah ini dilakukan untuk memperluas akses digital sistem pembayaran menuju level yang lebih tinggi.

Di tengah perkembangan sistem pembayaran, Presiden Direktur Artajasa, Armand Hermawan mengatakan, saat ini pihaknya tidak hanya menawarkan layanan switching kepada lembaga keuangan. Namun juga memberikan fasilitas sistem pembayaran lain yang lebih digital.

Misalnya, Artajasa turut berpartisipasi dalam interkoneksi di QRIS bagi perbankan maupun lembaga financial technology (fintech), serta dukungan koneksi BI Fast bagi perbankan yang membutuhkan infrastruktur tersebut. “Kami terus mengedepankan terobosan baru dalam sistem pembayaran untuk inovasi perluasan layanan,” kata Armand, Senin (25/3).

Baca Juga: Bunga Pinjol Konsumtif Turun Jadi 0,3%, Ini Kata Fintech UKU

Saat ini, Artajasa melayani berbagai proses sistem pembayaran untuk industri perbankan dan lembaga keuangan lain. Diantaranya ada ATM Bersama, Debit GPN, QRIS dan terkoneksi ke 98 bank dan lebih dari 82.000 terminal ATM, serta terhubung dengan 31,44 juta merchant QRIS dan terhubung lebih dari 300 institusi diberbagai industri untuk layanan payment.

Agar sejalan dengan ekosistem sistem pembayaran terkini, Armand menambahkan solusi layanan Artajasa ingin hadir secara end to end mulai dari front end seperti pengelolaan perangkat di ATM, EDC, internet banking, mobile banking, E-KYC, aplikasi pengelolaan kasir secara digital dan program loyalty.

Hingga layanan back end, yakni sistem middleware, fraud detection system, third party card management (TPCM), third party processor (TPP), serta processing credit card dan debit card yang telah terhubung ke principal internasional.

Baca Juga: Hingga Februari 2024, Adira Finance Catatkan Pembiayaan Baru Syariah Rp 1,5 Triliun

Armand mengatakan, pada layanan fraud detection system ini, Artajasa menyediakan pemantauan transaksi secara real time sebagai upaya dalam mengurangi fraud dalam transaksi keuangan.

Kedepan, Artjasa akan sejalan dengan langkah Bank Indonesia (BI) dalam meningkatkan sistem pembayaran di Tanah Air. Yakni ada 3 tren digitalisasi di sektor keuangan pada masa mendatang, diantaranya digitalisasi sistem pembayaran, digitalisasi di perbankan juga industri keuangan, dan digitalisasi melalui konektivitas cross border payments.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×