kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asas Cabotage Diterapkan, Kredit Maritim Mengucur


Rabu, 22 April 2009 / 10:00 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Penerapan asas cabotage bakal meningkatkan aliran kredit ke industri maritim. Untuk memenuhi asas cabotage yang mulai berlaku 2010, akan ada penambahan armada kapal dalam negeri. Nah, penambahan kapal berbendera merah putih itu membutuhkan dana US$ 4,6 miliar atau Rp 43 triliun.

Perkiraan kebutuhan dana sebesar itu disodorkan Sigit Prasetya, Direktur Eksekutif Transforum Ship & Port Advisory. "Itu dana yang dibutuhkan paling tidak hingga 10 Maret 2009," kata Sigit, Selasa (21/4).

Asas cabotage adalah keharusan seluruh pelayaran domestik menggunakan kapal lokal. Untuk melaksanakan asas cabotage, paling tidak Indonesia masih membutuhkan tambahan 654 unit kapal. Berdasarkan kalkulasi Departemen Perhubungan, hingga Maret 2009, total kapal nasional baru mencapai 8.387 unit.

Kendati ada keuntungan besar yang mengintip di pembiayaan kapal, namun industri pembiayaan masih terlihat irit dalam mengucurkan kredit pembiayaan kapal. Hingga akhir Februari 2009, kredit perbankan untuk pembelian atau pembangunan kapal baru hanya sebesar Rp 19,7 triliun.

Angka ini hanya 2% dari seluruh kredit perbankan yang mencapai Rp 1.334 triliun. "Kredit ke sektor maritim kecil karena ada gap pemahaman antara perusahaan pembiayaan dengan produsen kapal," imbuh Sigit.

Seorang pejabat Bank Ekspor Indonesia (BEI) yang enggan dikutip namanya, mengakui BEI telah berniat meningkatkan kredit ke sektor maritim tahun ini. "Kami telah menyiapkan kredit maritim dalam rencana bisnis tahun ini," kata sumber itu.

Sebelumnya, Direktur Korporasi PT Bank Mandiri Tbk Riswinandi juga menyebutkan, rendahnya kredit pembiayaan kapal atau sektor maritim karena bankir kurang mengenal seluk beluk industri perkapalan. Karena ingin hati-hati, maka bankir tak banyak menyalurkan kredit ke sektor maritim.

Bank Mandiri saat ini memiliki sekitar 50 debitur di sektor maritim. Nilai kredit Bank Mandiri ke sektor maritim sebesar Rp 3 triliun per akhir Desember 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×