Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset perbankan syariah makin mengembang. Tahun lalu, pertumbuhan aset perbankan syariah cukup besar, melebihi pertumbuhan aset bank konvensional.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terekam sampai Oktober 2017 mencatat, pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 19,79% secara tahunan menjadi Rp 395,89 triliun. Di periode sama, pertumbuhan aset perbankan konvensional sebesar 11,20% menjadi Rp 7.183,77 triliun.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Budi Armanto mengatakan pada tahun ini aset perbankan syariah akan tumbuh 10% hingga 12% secara tahunan. "Perkiraan itu berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan beberapa faktor pendukung lain," kata Budi, Jumat (5/1).
Kendati demikian, menurut Budi, pertumbuhan dua digit aset tersebut sebetulnya lantaran aset bank syariah yang masih kecil. Saat ini pangsa pasar aset bank syariah sekitar 5,5% dari total aset bank.
OJK akan terus mendorong agar market share bank syariah lebih besar lagi. "Seperti dari marketing untuk perkenalan perbankan syariah. Mengadakan acara maupun festival berkaitan dengan perbankan syariah," jelas Budi.
Pertumbuhan aset dua digit juga dibukukan PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah). Tercatat aset BNI Syariah tumbuh 19,50% per November 2017.
Adjat Djatnika, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah mengatakan, faktor utama peningkatan aset berasal kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh hingga 22,30%. Dana murah giro dan tabungan menjadi penopang utama pertumbuhan dengan kenaikan mencapai 30%.
"Faktor lain adalah ekspansi pembiayaan, khususnya pembiayaan komersial," jelas Adjat, Jumat (5/1). Di tahun 2018, BNI Syariah optimistis aset akan tumbuh dobel digit.
Untuk memperbesar aset, BNI Syariah akan melakukan pengembangan digital banking untuk memudahkan layanan nasabah. Selain itu perbaikan kualitas aset juga menjadi fokus pada tahun ini.
PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) juga mencatat pertumbuhan dua digit aset hingga November 2017. Aset anak usaha Bank BCA ini tercatat tumbuh 26% di periode tersebut.
John Kosasih, Presiden Direktur BCA Syariah mengatakan, pertumbuhan BCA Syariah saat ini cukup baik dan berada di atas rata-rata industri. "Kebutuhan dari pasar saat ini masih ada dan masih memungkinkan penyaluran di segmen mikro kecil menengah dan komersial. Kami fokus di pembiayaan produktif," kata John.
Tahun ini, BCA Syariah memproyeksikan pertumbuhan aset sebesar 15%–20%. Kebutuhan pembiayaan yang makin besar membuat aset bank syariah membesar.
John menambahkan, pertumbuhan aset perbankan syariah lebih tinggi dari bank konvensional lantaran bank syariah mulai masuk ke pembiayaan infrastruktur yang mempunyai kebutuhan pendanaan sangat besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News